Denpasar (Antara Bali) - Pertamina mencatat konsumsi pertalite di Provinsi Bali melonjak 41 persen dari rata-rata konsumsi normal selama libur sekolah dan Lebaran.

"Lonjakan permintaan BBM di Bali utamanya karena meningkatnya wisatawan terkait libur lebaran dan libur sekolah," kata Branch Manager Pertamina Bali dan NTB I Ketut Permadi Aryakuumara di Denpasar, Senin.

Menurut dia, sejak 29 Juni atau H-7 Lebaran hingga Senin (11/7), kenaikan konsumsi paling besar terlihat pada rata-rata penjualan pertalite yang melonjak 41 persen.

Selain itu bahan bakar lain yakni pertamax tercatat meningkat 24 persen sedangkan rata-rata penjualan oremium justru mengalami penurunan sebesar 15 persen.

Konsumsi premium per hari di Bali rata-rata mencapai 1.865 kiloliter sedangkan pertalite mencapai 152 kiloliter per hari.

Aryakumara mengklaim bahwa meski terjadi lonjakan permintaan BBM, Pertamina tetap menyediakan stok bahan bakar dengan cukup.

"Hal ini sudah kami antisipasi dengan menambah stok BBM baik di Terminal BBM maupun SPBU, memperpanjang jam operasional distribusi BBM hingga koordinasi dengan pihak terkait. Sehingga kebutuhan BBM untuk masyarakat tetap dapat terlayani dengan baik," ujarnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, untuk konsumsi solar mengalami penurunan sekitar empat persen dari konsumsi normal.

Penurunan ini jauh lebih rendah dibandingkan penurunan konsumsi solar di wilayah lainnya karena volume kendaraan wisata seperti minibus dan bus wisata yang mengalami peningkatan.

Sedangkan di daerah lain volume kendaraan angkutan barang yang masuk Bali berkurang sebagai dampak larangan beroperasinya kendaraan berat di daerah Jawa pada masa Lebaran.

"Kami tetap mengantisipasi konsumsi solar yang akan segera kembali normal seiring dengan kembali beroperasinya kendaraan berat pada minggu ini. Kami tetap melakukan pengawasan dan pemantauan melalui Tim Satgas yang bertugas hingga 21 Juli 2016," tambahnya.

Sementara itu Area Manager Communication and Relations Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara, Heppy Wulansari menambahkan, penurunan premium saat Lebaran tahun 2016 ini cukup signifikan jika dibandingkan Lebaran tahun 2015.

"Pada Lebaran tahun 2015 konsumsi premium turun hanya satu persen dan pertamax naik 15 persen, namun tahun ini seiring dengan adanya pertalite, premium semakin turun hingga 15 persen di bawah konsumsi normal," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016