Denpasar (Antara Bali) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Zulmi, menjelaskan bahwa gadai dapat menjadi salah satu alternatif sementara masyarakat dalam pengelolaan keuangan setelah Lebaran.

"Untuk solusi sementara banyak alternatif yang ada antara lain gadai," katanya di Denpasar, Senin.

Menurut dia, pilihan menggadaikan barang berharga pada lembaga gadai ditempuh masyarakat apabila kondisi keuangan memang tidak stabil sehingga memerlukan talangan sementara.

Selain itu juga untuk "memulihkan" kondisi keuangan sementara setelah hari raya.

Sebagai konsekuensinya, barang yang digadai tersebut harus ditebus dengan mekanisme dan bunga dengan besaran tertentu.

Biasanya pengeluaran yang dihabiskan untuk Lebaran seperti biaya perjalanan pulang kampung, membeli baju baru, menyiapkan makanan khusus Lebaran dan atau memberikan uang tunjangan hari raya sesuai kemampuan untuk keluarga atau kerabat, berlibur atau membeli peralatan gawai yang canggih.

"Apalagi diikuti dengan liburan biasanya orang-orang akan berupaya untuk melakukan yang terbaik misalnya pakaian bagus bila perlu pakaian baru, makanan yang enak, kendaraan yang bagus, peralatan `gadget` yang canggih, liburan ke tempat jauh dan lainnya," ucapnya.

Zulmi lebih lanjut menjelaskan bahwa bagi masyarakat yang memiliki perencanaan keuangan yang baik, tentunya keuangan dalam kantong tidak akan terkuras habis.

Perencanaan keuangan tersebut salah satunya dengan menabung sehingga menjadi solusi lain memulihkan keuangan setelah Lebaran apabila ada dana yang disisihkan.

"Bagi orang-orang yang memiliki perencanaan yang baik, pastinya tidak akan menghabiskan semua uangnya untuk sekedar bersenang-senang sesaat. Sebagian penghasilannya akan disisihkan untuk memenuhi kebutuhannya, setelah Lebaran bisa kembali ke kondisi normal," imbuhnya.

Ia juga menyarankan untuk mengembalikan kondisi keuangan setelah mudik salah satunya dengan memikirkan kembali kegiatan bersenang-senang untuk sementara.

Selain itu mengatur biaya pengeluaran serta lebih mendahulukan kebutuhan utama. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016