Singaraja (Antara Bali) - para petani cengkih di Kabupaten Buleleng, Bali utara memasuki masa panen sehingga memerlukan ribuan orang pemetik, dan perekonomian masyarakat setempat pun bergeliat.
"Di Buleleng wilayah barat, tanaman cengkih baru mulai dipanen sedangkan di timur sudah lebih dahulu. Pertanian cengkih memberikan lapangan kerja musiman kepada ribuan orang di Buleleng setiap tahunnya," kata Nyoman Arya, petani cengkih di Buleleng, Bali, Minggu.
Ia mengatakan, setiap musim panen, petani membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk memetik cengkih dari pohon, memisahkan buah dan tangkai dan juga tenaga penjemur atau pegeringan buah cengkih di bawah sinar matahari.
Arya memaparkan, kebutuhan tersebut memberikan ruang bagi para pekerja serabutan dan pekerja musiman mencari nafkah selama musim panen berlangsung.
"Satu pohon cengkih bisa digarap dua orang atau lebih, selain pemetik. Petani besar bisa mempekerjakan puluhan orang," katanya.
Dikatakan pula, cengkih merupakan komoditas unggulan di kabupaten terluas di Pulau Dewata tersebut, selain padi dan tanaman pangan lainnya.
Sementara itu, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Buleleng mencatat produksi cengkih Buleleng pada 2015 mencapai sekitar 4.907 ton dengan produktivitas 632,82 kilogram per hektare atau 80,35 persen dari total produksi cengkih di Provinsi Bali sebesar 5.871 ton. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Di Buleleng wilayah barat, tanaman cengkih baru mulai dipanen sedangkan di timur sudah lebih dahulu. Pertanian cengkih memberikan lapangan kerja musiman kepada ribuan orang di Buleleng setiap tahunnya," kata Nyoman Arya, petani cengkih di Buleleng, Bali, Minggu.
Ia mengatakan, setiap musim panen, petani membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk memetik cengkih dari pohon, memisahkan buah dan tangkai dan juga tenaga penjemur atau pegeringan buah cengkih di bawah sinar matahari.
Arya memaparkan, kebutuhan tersebut memberikan ruang bagi para pekerja serabutan dan pekerja musiman mencari nafkah selama musim panen berlangsung.
"Satu pohon cengkih bisa digarap dua orang atau lebih, selain pemetik. Petani besar bisa mempekerjakan puluhan orang," katanya.
Dikatakan pula, cengkih merupakan komoditas unggulan di kabupaten terluas di Pulau Dewata tersebut, selain padi dan tanaman pangan lainnya.
Sementara itu, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Buleleng mencatat produksi cengkih Buleleng pada 2015 mencapai sekitar 4.907 ton dengan produktivitas 632,82 kilogram per hektare atau 80,35 persen dari total produksi cengkih di Provinsi Bali sebesar 5.871 ton. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016