Denpasar (Antara Bali) - Warga Muslim di Kampung Kepaon, Denpasar, menyemarakkan malam takbiran dengan alunan "bleganjur" atau alat musik tradisional yang biasanya ditampilkan saat ritual Hindu di Bali.

Sekretaris Gema Takbir Ahmad Agus Surya di Denpasar, Selasa, menjelaskan bahwa bleganjur dibawakan warga dari Banjar (Dusun) Dalem Kusuma Sari, Desa Adat Pemogan sehingga menambah harmonisasi budaya menyambut Idul Fitri 1437 Hijriah.

"Kegiatan ini mengajak segenap komponen masyarakat seputaran Desa Pemogan baik Islam maupun non-Islam seperti Hindu," katanya.

Sekitar dua ribu orang baik kalangan tua, muda hingga anak-anak mengikuti gema takbir di salah satu kampung Islam tertua di Denpasar itu.

Malam takbiran dibuka Anak Agung Ngurah Manik Parasara (Cokorda Pemecutan XI) yang merupakan Raja Puri Pemecutan Denpasar.

Gema takbir tersebut diawali dengan shalat magrib di Masjid Al Muhajirin yang berada di Kepaon dan sekitar pukul 19.30 Wita dilanjutkan dengan pawai diiringi bleganjur yang dimulai dari masjid tersebut.

Dengan membawa obor, mereka konvoi mengelilingi sejumlah banjar (dusun) di sekitar Pemogan.

Tidak hanya itu konvoi juga diikuti Persatuan Dokar Denpasar (Fordoden) Kampung Islam Kepaon menambah semarak malam takbiran tersebut.

Puluhan Pecalang atau petugas keamanan khas Bali, dari desa adat setempat juga diterjunkan membantu kepolisian mengamankan jalannya pawai sehingga menambah harmonisasi dan akulturasi budaya menyambut hari kemenangan umat Muslim tersebut. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016