Negara (Antara Bali) - Kapolda Bali Inspektur Jenderal Sugeng Prinyanto menilai, situasi Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana kondusif selama arus mudik, meskipun sempat terjadi antrian panjang.

"Tidak ada laporan tindak kejahatan di pelabuhan dan sekitarnya, meskipun terjadi antrian cukup panjang," katanya, saat mengunjungi Pelabuhan Gilimanuk, yang merupakan pintu gerbang Bali, Senin.

Namun ia mengatakan, situasi kondusif tersebut akan lebih nyaman jika panjang dan lama antrian pemudik yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa bisa dikurangi.

Terkait hal tersebut, kepada pimpinan PT ASDP Indonesia Ferry yang bertugas di Pelabuhan Gilimanuk, ia minta bisa dilakukan evaluasi, sehingga pada mudik tahun selanjutnya, antrian panjang bisa dikurangi.

"Tadi saya sudah bertanya kepada ASDP terkait antrian yang sempat mencapai 13 kilometer. Katanya, hal itu disebabkan kapal yang beroperasi di Selat Bali saat ini tergolong kecil, sehingga tidak bisa dengan cepat mengangkut pemudik beserta kendaraannya," ujarnya.

Armada kapal yang dioperasikan saat ini, menurutnya, berbeda dengan tahun lalu, dimana PT ASDP Indonesia Ferry mendatangkan kapal dengan daya angkut besar seperti Portlink, yang tahun ini tidak beroperasi lagi di Selat Bali.

Ia juga mengungkapkan, posisi Bali berbeda dengan kota-kota besar di Pulau Jawa saat arus mudik, karena selain pemudik yang keluar dari Bali, ada juga yang masuk ke pulau tersebut.

"Kalau di Jakarta misalnya, hampir seluruh pemudik keluar kota tersebut. Tapi di Bali, ada yang masuk dan keluar, sehingga perlu pengaturan lalu lintas sesuai kebutuhan, agar kendaraan dari dua arah sama-sama mendapatkan jalan," katanya.

Selain bertemu institusi terkait, ia sempat keliling Pelabuhan Gilimanuk, termasuk menemui pemudik yang menggunakan sepeda motor di pos masuk pelabuhan.

Kepada pemudik ia mengimbau mereka untuk tidak buru-buru ingin sampai di kampung halaman, hingga melupakan keselamatan di jalan raya.

"Sebenarnya sepeda motor bukan jenis kendaraan untuk daya jelajah yang jauh, apalagi ditumpuki dengan barang. Kami imbau seluruh pemudik untuk hati-hati," katanya.

Sementara situasi penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk dengan tujuan Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, pada H-2 masih terjadi antrian truk sekitar satu kilometer dari pelabuhan.

Selain truk, pemudik yang menggunakan mobil pribadi juga harus antri, namun dengan jarak yang lebih pendek, seperti di parkir manuver maupun areal parkir pelabuhan.

Sedangkan untuk sepeda motor, situasi nyaris sama seperti hari-hari biasa, sehingga kendaraan jenis ini tidak terlalu lama mengantri.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016