London (Antara Bali) - Senegal mengundang Indonesia membangun pabrik penyulingan kelapa sawit karena Senegal perlu suplai minyak sawit sebesar 150 juta ton per tahun, yang seluruhnya diimpor dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan, Sektor Informal, Konsumsi dan Promosi Produk Lokal dan UKM Senegal, Alioune Sarr, saat menerima Duta Besar Indonesia untuk Senegal, Mansyur Pangeran, di Dakar, baru-baru ini. 

Ini juga peluang investasi Indonesia di Senegal pada aspek industri berbasis agrikultur. 

Terkait itu, Pangeran menyebutkan hubungan dan kerja sama ekonomi Indonesia-Senegal memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan. 

Selain produk kelapa sawit dan turunannya, Indonesia mengekspor ke Senegal, antara lain tekstil, furnitur, deterjen dan produk makanan-minuman. Sementara, Indonesia mengimpor dari Senegal antara lain, kacang tanah, kacang mete, kapas, dan ikan beku.

Sarr menyampaikan , pemerintah Senegal sedang membangun kawasan industri di Kota Diamniadio, sekitar 40 km dari Dakar dan berharap Indonesia dapat memanfaatkan fasilitas itu sebagai peluang investasi dengan mendirikan industri di sana.(WDY)

Pewarta: Pewarta: Zeynita Gibbons

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016