Negara (Antara Bali) - Dalam enam bulan terakhir, 17 warga Kabupaten Jembrana mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, termasuk dua orang pelajar.
"Yang terakhir seorang pelajar asal Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo diduga tewas gantung diri. Kami masih menyelidiki motifnya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Gusti Made Sudarma Putra, di Negara, Kamis.
Ia mengatakan, I Gusti Komang Erik Dana (17), pelajar tersebut ditemukan gantung diri di ventilasi kamarnya dengan menggunakan selendang, Rabu (23/6) malam.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui Gusti Ayu Ketut Eni Pratiwi (10), adiknya yang perasaannya tidak enak karena sejak pukul 17.00 wita hingga 19.00 wita, korban tidak keluar dari kamarnya.
Melihat kakaknya tergantung di belakang pintu, ia memberitahu Jro Soka (60) neneknya yang langsung berusaha menurunkan korban, dan bersama sejumlah orang dibawa ke Puskesmas terdekat.
"Tapi dalam perjalanan mereka bertemu petugas Puskesmas yang sebelumnya sudah dihubungi, dan saat diperiksa korban sudah meninggal dunia," ujar Sudarma.
Menurutnya, untuk sementara diduga korban mengalami tekanan batin, setelah dinyatakan lulus bersyarat dari sekolahnya dan harus pindah ke sekolah lainnya.
Selain Dana, sebelumnya pada bulan Juni seorang pelajar SMP di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, juga ditemukan tewas gantung diri.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
I Kadek Dwiantara (15), pelajar tersebut, ditemukan gantung diri dengan menggunakan tali di dalam kamarnya Rabu (8/6) lalu.
Saat ditemukan I Nengah Suderma (45), ayahnya, meskipun tergantung, pelajar ini masih lemas sehingga berusaha dibawa ke RSU Negara, namun pihak rumah sakit mengatakan, remaja tersebut sudah meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan keluarga, selama ini pelajar tersebut tidak pernah mengeluh ada masalah, cuma kepada salah seorang kawan sekolahnya ia pernah mengeluh bingung mau melanjutkan sekolah kemana setelah lulus SMP.
Selain dua pelajar tersebut, korban gantung diri lainnya rata-rata orang tua dengan motif frustasi akibat sakit yang tidak kunjung sembuh.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Yang terakhir seorang pelajar asal Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo diduga tewas gantung diri. Kami masih menyelidiki motifnya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Gusti Made Sudarma Putra, di Negara, Kamis.
Ia mengatakan, I Gusti Komang Erik Dana (17), pelajar tersebut ditemukan gantung diri di ventilasi kamarnya dengan menggunakan selendang, Rabu (23/6) malam.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui Gusti Ayu Ketut Eni Pratiwi (10), adiknya yang perasaannya tidak enak karena sejak pukul 17.00 wita hingga 19.00 wita, korban tidak keluar dari kamarnya.
Melihat kakaknya tergantung di belakang pintu, ia memberitahu Jro Soka (60) neneknya yang langsung berusaha menurunkan korban, dan bersama sejumlah orang dibawa ke Puskesmas terdekat.
"Tapi dalam perjalanan mereka bertemu petugas Puskesmas yang sebelumnya sudah dihubungi, dan saat diperiksa korban sudah meninggal dunia," ujar Sudarma.
Menurutnya, untuk sementara diduga korban mengalami tekanan batin, setelah dinyatakan lulus bersyarat dari sekolahnya dan harus pindah ke sekolah lainnya.
Selain Dana, sebelumnya pada bulan Juni seorang pelajar SMP di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, juga ditemukan tewas gantung diri.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
I Kadek Dwiantara (15), pelajar tersebut, ditemukan gantung diri dengan menggunakan tali di dalam kamarnya Rabu (8/6) lalu.
Saat ditemukan I Nengah Suderma (45), ayahnya, meskipun tergantung, pelajar ini masih lemas sehingga berusaha dibawa ke RSU Negara, namun pihak rumah sakit mengatakan, remaja tersebut sudah meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan keluarga, selama ini pelajar tersebut tidak pernah mengeluh ada masalah, cuma kepada salah seorang kawan sekolahnya ia pernah mengeluh bingung mau melanjutkan sekolah kemana setelah lulus SMP.
Selain dua pelajar tersebut, korban gantung diri lainnya rata-rata orang tua dengan motif frustasi akibat sakit yang tidak kunjung sembuh.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016