Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Cokorda Gede Asmara Putra Sukawati meminta pemerintah provinsi setempat untuk melakukan evaluasi terkait pagelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-38 yang digelar selama sebulan hingga 9 Juli 2016.

"Saya harapkan ke depan Pemerintah Provinsi Bali melakukan evaluasi terhadap kegiatan PKB, karena warga masyarakat menilai pementasannya monoton dari tahun ke tahun," katanya di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan langkah tersebut agar terus dilakukan, guna memperbaiki pementasan yang dilakukan para seniman Pulau Dewata, sehingga kesan monoton dari masyarakat tersebut tidak ada lagi.

"Dengan evaluasi tersebut diharapkan tidak ada lagi pementasan monoton. Namun terus dilakukan pementasan inovasi berdasarkan tema yang diangkat dalam PKB tersebut," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan anggota DPRD Bali Cokorda Raka Kertiyasa, bahwa mengharapkan pemerintah provinsi mengevaluasi kegiatan PKB yang menjadi ajang tahunan.

"Ke depan pelaksanaan PKB tersebut perlu dievaluasi, karena akhir ini geregetnya tidak semarak seperti lima tahun sebelumnya, bahkan kesan monoton dirasakan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan langkah evaluasi tersebut ditekankan pada pelaksanaan di tingkat provinsi. Sebab gairah masyarakat dan seniman tidak semarak seperti lima tahun sebelumnya, bahkan terkesan monoton dan tidak ada inovasi kesenian yang lebih menonjol, padahal dana yang dianggarkan mencapai Rp6,5 miliar lebih.

"Menurut saya pelaksanaan tahun pertama diselenggarakan di kabupaten dan kota, sedangkan PKB di tingkat Provinsi Bali lebih baik dua tahun sekali. Sehingga gereget penyambutan PKB oleh masyarakat akan lebih semarak," ucap Cokorda Kertiyasa yang akrab dipanggil Cok Ibah.

Dikatakan dengan rentang pelaksanaan dua tahun sekali, maka para seniman akan mempersiapkan garapan keseniannya lebih matang, sehingga para seniman pun dalam pementasan akan mampu penampilkan secara mendalam, begitu juga masyarakat akan lebih antusias untuk menonton pertunjukan itu.

"Saya yakin bila PKB tersebut dipentaskan dalam jangka waktu dua tahun, antusias penonton akan lebih semarak. Dibanding yang kita lihat sekarang, pelaksanaan PKB terkesan hanya untuk kegiatan rutinitas tahunan," ucapnya.

Cok Ibah sangat mendukung kesenian sebagai penunjang kunjungan pariwisata Bali, namun di balik itu berkesenian bagi masyarakat Pulau Dewata adalah bagian dari persembahan kepada Tuhan. Maka setiap kesenian mengandung filosofi dalam kehidupan manusia.

"Kesenian itu penuh dengan filosofi untuk kehidupan. Karena itu perlu penghayatan mendalam dalam setiap seni dan budaya yang dilahirkan oleh seniman di Bali," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016