Denpasar (Antara Bali) - Realisasi APBD Provinsi Bali pada triwulan pertama 2016 sebesar Rp1,089 triliun atau 19,38 persen dari pagu anggaran 2016 sebesar Rp5,62 triliun, atau lebih rendah daripada Triwulan I 2015 sebesar 23,58 persen (Rp1,15 triliun).

"Pendapatan triwulan pertama 2016 merupakan realisasi terendah dalam kurun 5 tahun terakhir pada periode triwulan yang sama karena sebelumnya rata-rata di atas 23 persen," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Dewi Setyowati di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa rendahnya realisasi pendapatan pada periode Triwulan I 2016 karena penurunan realisasi pada tiga komponen utama pendapatan, yakni realisasi pendapatan asli daerah (PAD), realisasi pendapatan transfer, dan realisasi lain-lain pendapatan yang sah.

Dalam Laporan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Bali, Dewi Setyowati menjelaskan bahwa pada periode triwulan pertama 2016 sebagian besar komponen pendapatan menunjukkan realisasi yang lebih rendah, seperti dana alokasi umum (DAU) sebesar 33,33 persen.

Komponen pendapatan dengan realisasi terendah lainnya adalah retribusi daerah sebesar 14,99 persen. Meskipun demikian, "share" komponen ini relatif kecil terhadap pendapatan daerah jika dibandingkan dengan komponen pendapatan lainnya.

Sementara itu, PAD mengalami realisasi yang rendah jika dibandingkan dengan pola historisnya dengan realisasi sebesar 15,61 persen, terendah dalam 5 tahun terakhir yang selalu berada di atas 20 persen, kata Dewi Setyowati dalam penjelasannya.

Ia mengatakan bahwa penurunan volume penjualan kendaraan bermotor Triwulan I 2016 mengalami kontraksi sebesar -11,59 persen, lebih rendah daripada triwulan pertama 2015 yang sebesar kontraksi -6,09 persen. Hal ini merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya realisasi PAD.

Selain faktor tersebut, penurunan harga BBM pada Triwulan I 2016 juga ikut mendorong penurunan PAD pada periode triwulan tersebut.

Pada sisi yang lain, pendapatan transfer dari pemerintah pusat memiliki realisasi yang cukup tinggi (26,19 persen) dan dengan "share" sebesar 47 persen terhadap total pendapatan sehingga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian realisasi anggaran pada Triwulan I 2016.

Peningkatan itu, kata dia, terutama didorong oleh peningkatan realisasi dana alokasi umum yang sangat signifikan dari Rp13 miliar pada triwulan pertama 2015 menjadi Rp183 miliar pada Triwulan I 2016. Dana perimbangan terkait erat dengan realisasi pendapatan pajak pemerintah pusat. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016