Amlapura (Antara Bali) - Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Bali melakukan aksi penanaman pohon siap tumbuh di Desa Datah, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem untuk mengantisipasi kekeringan di wilayah itu.

"Penanaman pohon ini dilakukan untuk mengatasi kekeringan dan masalah air bersih, terkait telah terjadinya penurunan permukaan air bawah tanah sebagai dampak dari pemanasan global," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Anak Agung Gede Anom di Amlapura, Senin.

Selain itu, kata dia, penanaman pohon dilakukan untuk menjalankan program menuju "Bali clean and green".

Sekda Provinsi Bali I Made Jendra yang ikut hadir dalam kegiatan itu mengatakan, melalui aksi penanaman pohon, "Bali clean and green" senantiasa dapat diwujudkan. 

Selain itu, kata dia, kegiatan kali ini juga dilakukan untuk mewujudkan tata ruang Bali yang berkualitas, aman, nyaman, produktif dan berwawasan lingkungan dilandasi Tri Hita Karana.

"Pembangunan berkelanjutan merupakan komitmen Pemprov Bali, namun saat ini pembangunan itu  masih dihadapkan berbagai masalah sosial lingkungan seperti kekeringan, krisis air bersih, banjir dan tanah longsor," ujarnya.

Penurunan permukaan air bawah tanah, kata dia, terjadi akibat dari pengambilan air tanah yang berlebihan. "Ini yang sekarang menjadi persoalan," kata dia.

Dikatakan, permasalahan tersebut hampir sebagian besar disebabkan oleh prilaku manusia yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan ekonomi, tanpa memperhatikan kelestarian sumber daya alam.

"Alam mengambil peran sebagai guru ketika manusia melakukan kesalahan dalam mengelola dan memanfaatkannya," katanya. 

Ia mengatakan, eksploitasi secara terus-menerus tanpa ada upaya penyelamatan dan rekonstruksi seperti penanaman pohon kembali, niscaya alam menjadi "murka" dan menghukum manusia dengan bencana.

Kejadian bencana alam selama ini, kata dia, hendaknya menjadi pemicu kepekaan masyarakat terhadap alam dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mencegah bencana, lanjut dia, salah satu kiatnya adalah dengan menggalakkan gerakan penanaman pohon sampai ke pelosok-pelosok, melibatkan seluruh warga masyarakat secara aktif.

Wakil Bupati I Made Sukerana mengatakan, sebagian besar wilayah Karangasem merupakan daerah kering.

"Dari 83.954 hektare luas Karangasem, 76.912 hektare di antaranya merupakan lahan kering, sisanya 7.042 ha adalah lahan basah yang cocok untuk persawahan," ujarnya.

Melihat kondisi itu, ucap dia, diperlukan penghijauan terus-menerus hingga bisa mengatasi krisis air bersih seiring dengan menurunnya permukaan air bawah tanah.

Pada kegiatan itu, pihak Provinsi Bali menyerahkan sebanyak 3.500 batang bibit gamelina kepada kelompok tani Tegal Sari sebagai wujud keseriusan pemerintah mewujudkan "Bali clean and green".(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010