Denpasar (Antara Bali) - Beberapa agen di Denpasar siap menambah pangkalan elpiji di koperasi, badan usaha milik desa dan lembaga perkreditan desa untuk memutus rantai panjang distribusi sehingga mampu menekan harga tabung gas elpiji tiga kilogram.

"Menambah Bumdes dan koperasi ini merupakan jawaban. Kami siap (menambah pangkalan) sepanjang kami bisa memecah alokasi," kata Wakil Ketua I Hiswana Migas Bali, Dewa Ananta di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, setiap agen mendapatkan kuota tersendiri dari Pertamina.

Ananta yang juga dari agen Dasindo Jaya Gas itu mengatakan bahwa pihaknya menerima enam truk (satu truk berisi sekitar 560 tabung gas elpiji 3Kg).

Sedangkan untuk pangkalan, pihaknya mengalokasikan 150 hingga 200 tabung gas elpiji tiga kilogram per hari ke pangkalan yang ia miliki saat ini sebanyak 28 pangkalan.

Sementara itu terkat tingginya harga elpiji tiga kilogram di masyarakat, Ia mengklaim bahwa hal itu bukan disebabkan oleh agen karena tidak ingin menerima risiko dengan melakukan hal diluar aturan karena adanya sanksi penghentian usaha.

"Kami tidak mau merisikokan usaha dalam artian tidak melakukan hal di luar aturan," katanya.

Terkait persoalan di lapanga, dari hasil pertemuan TPID Denpasar dengan para agen dan pangkalan disebutkan bahwa masih adanya harga yang tidak jelas antara agen-pangkalan dan pangkalan ke pengecer.

"Harga eceran tertinggi ini bias. Tidak ada dua harga, hanya ada satu yang dianut agen dan pangkalan harusnya ada agen ke pangkalan berapa harganya dan pangkalan ke pengecer berapa," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016