Mangupura (Antara Bali) - Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Usaha Kecil Menengah (Diskopperindag UKM), Kabupaten Badung, Bali, menggelar diklat dan uji sertifikasi kompetensi juru buku koperasi di Hotel Made Bali, Senin.
"Tujuan diklat untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Koperasi di Kabupaten Badung dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan bukti program pengembangan ekonomi kerakyatan," kata Kepala Diskopperindag Badung I Ketut Karpiana, di Mangupura.
Upaya tersebut, mendapat dukungan penuh Pemkab Badung yang bekerja sama dengan LDP Balicertif dalam mengembangkan SDM koperasi secara institusional dan berkelanjutan sesuai tuntutan dunia usaha.
Karpiana mengatakan, SDM yang kompeten adalah SDM yang mampu melihat peluang setiap kesempatan serta mampu berfikir cerdas, cermat dalam mengamati situasi dan berani mengambil tindakan yang dapat menciptakan momentum.
"Koperasi merupakan badan usaha yang diharapkan tetap eksis dan survies di tengah tengah masyarakat," ujarnya.
Ia mengharapkan, Koperasi mampu memberikan pelayanan yang prima, efektif dan efisien yang menjadi tuntutan untuk transparan dan jujur dalam mengelola keuangan koperasi.
"Melalui diklat ini para peserta mampu berinteraksi dan bekerja sama mengakses modal pasar, teknologi informasi dan mengelola dengan sebaik baiknya sehingga bisa membuat koperasi menjadi lebih maju dan baik, dengan pengelolaan yang benar," katanya.
Ketua Panitia Diklat I Gede Suriadnyana menambahkan, Kabupaten Badung sampai saat ini sudah mempunyai manajer koperasi yang berkompeten sebanyak 49 orang, juru buku 12 orang, kasir 12 orang dan retail dua orang.
"Hasil yang ingin dicapai pada diklat yaitu bagi koperasi untuk meningkatkan kepercayaan dari anggota dan pihak lain yang berkepentingan, bagi manajer memiliki kompetensi yaitu pengetahuan ketrampilan dan sikap sesuai dengan tanggung jawab kerja manajer," ujarnya.
Sedangkan, kepentingan pemerintah sebagai salah satu tolak ukur menilai peformance KJK berkaitan dengan pengakuan publik yang berdampak pada peningkatan kualitas individu dan kesejahteraan anggota.
"Semua pengelola dari koperasi diharapkan agar bersertifikasi, sehingga bisa meningkatkan daya saing koperasi, menekan resiko koperasi sehingga koperasi menjadi maju, jaya dan mantap," katanya
Peserta yang mengikuti diklat kompetensi sebanyak 50 orang, terdiri dari manager sebanyak 25 orang dan juru buku 25 orang. "Materi yang akan diberikan diantaranya 11 unit kompetensi bagi manajer dan lima unit kompetensi juru buku dan narasumber berasal dari LDP Balicertif," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Tujuan diklat untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Koperasi di Kabupaten Badung dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan bukti program pengembangan ekonomi kerakyatan," kata Kepala Diskopperindag Badung I Ketut Karpiana, di Mangupura.
Upaya tersebut, mendapat dukungan penuh Pemkab Badung yang bekerja sama dengan LDP Balicertif dalam mengembangkan SDM koperasi secara institusional dan berkelanjutan sesuai tuntutan dunia usaha.
Karpiana mengatakan, SDM yang kompeten adalah SDM yang mampu melihat peluang setiap kesempatan serta mampu berfikir cerdas, cermat dalam mengamati situasi dan berani mengambil tindakan yang dapat menciptakan momentum.
"Koperasi merupakan badan usaha yang diharapkan tetap eksis dan survies di tengah tengah masyarakat," ujarnya.
Ia mengharapkan, Koperasi mampu memberikan pelayanan yang prima, efektif dan efisien yang menjadi tuntutan untuk transparan dan jujur dalam mengelola keuangan koperasi.
"Melalui diklat ini para peserta mampu berinteraksi dan bekerja sama mengakses modal pasar, teknologi informasi dan mengelola dengan sebaik baiknya sehingga bisa membuat koperasi menjadi lebih maju dan baik, dengan pengelolaan yang benar," katanya.
Ketua Panitia Diklat I Gede Suriadnyana menambahkan, Kabupaten Badung sampai saat ini sudah mempunyai manajer koperasi yang berkompeten sebanyak 49 orang, juru buku 12 orang, kasir 12 orang dan retail dua orang.
"Hasil yang ingin dicapai pada diklat yaitu bagi koperasi untuk meningkatkan kepercayaan dari anggota dan pihak lain yang berkepentingan, bagi manajer memiliki kompetensi yaitu pengetahuan ketrampilan dan sikap sesuai dengan tanggung jawab kerja manajer," ujarnya.
Sedangkan, kepentingan pemerintah sebagai salah satu tolak ukur menilai peformance KJK berkaitan dengan pengakuan publik yang berdampak pada peningkatan kualitas individu dan kesejahteraan anggota.
"Semua pengelola dari koperasi diharapkan agar bersertifikasi, sehingga bisa meningkatkan daya saing koperasi, menekan resiko koperasi sehingga koperasi menjadi maju, jaya dan mantap," katanya
Peserta yang mengikuti diklat kompetensi sebanyak 50 orang, terdiri dari manager sebanyak 25 orang dan juru buku 25 orang. "Materi yang akan diberikan diantaranya 11 unit kompetensi bagi manajer dan lima unit kompetensi juru buku dan narasumber berasal dari LDP Balicertif," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016