Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta Pemerintah Kabupaten Tabanan agar menata kawasan Danau Beratan dengan lebih serius, apalagi di tengahnya relatif banyak pedagang kaki lima.

"Keberadaan mereka selain bikin macet juga menutup pemandangan indah danau, dan semakin lama situasi di sana semakin semrawut. Jadi, percuma kita bikin festival bagus-bagus jika situasi di sekitar sana kurang kondusif," kata Pastika saat menerima audiensi panitia Ulun Danu Beratan Art Festival 2016 di Denpasar, Senin.

Selain menyoroti pedagang kaki lima, orang nomor satu di Bali itu juga menyoroti pengoperasian speed boat di sekitar danau. Menurut dia, kegiatan tersebut bisa mencemari danau dan membuat polusi suara.

"Jika ada `event` besar, bisalah dipakai. Akan tetapi, jika digunakan setiap hari untuk jangka panjang, tidak baik untuk lingkungan. Selain itu, keramba di seputaran danau juga merusak pemandangan tolong ditata lagi," ujarnya.

Pastika juga mengingatkan dalam penataan danau agar memberikan kesan Bali. "Apalagi, terdapat Pura Ulun Danu yang sering menjadi maskot Bali di setiap `event`," ucapnya.

Terkait dengan kegiatan Ulun Danu Beratan Art Festival, dia berharap agar acara seperti itu lebih sering karena akan menjadi ajang promosi kebudayaan untuk menarik wisatawan.

"Semakin banyak festival, apalagi ada unsur budayanya, bisa sebagai ajang promosi pariwisata serta mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi," ucapnya.

Pastika juga berjanji jika tidak ada halangan berarti akan menghadiri kegiatan tersebut yang akan berlangsung mulai 5 Juni sampai dengan 14 Agustus 2016. Festival ini rencananya dibuka oleh Menteri Pariwisata Arif Yahya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa mengatakan bahwa pelaksanaan festival untuk kali ketiga ini akan dibuka dengan pawai yang di sekitar kawasan danau pada tanggal 5 Juni mendatang mulai pukul 10.00 Wita. Festival ini rencananya akan berlangsung hingga 14 Agustus sekaligus untuk merayakan Hari Jadi Pemprov Bali.

Dalam festival itu, akan menyajikan berbagai atraksi kebudayaan dan akan diisi oleh seniman dari Tabanan dan dari daerah lain juga.

Menyinggung soal pendanaannya, dia mengatakan bahwa Kementerian Pariwisata sudah mendanai sekitar Rp280 juta dan melalui APBD Tabanan sekitar Rp300 juta.

Pihaknya juga akan menyelenggarakan beberapa festival lain untuk mendongkrak potensi wisata kabupaten lumbung padi itu.

"Pada bulan Oktober nanti kami berencana menyelenggarakan festival kuliner yang menawarkan makanan daerah. Besar harapan kami dukungan pemprov untuk acara-acara kami mendatang," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016