Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan mancanegara asal Amerika Serikat makin ramai berliburan ke Bali, terbukti dari penaikan jumlah kunjungannya mencapai 20.521 orang atau 30,23 persen selama 4 bulan pertama tahun ini.

"Total wisman AS mencapai 88.395 orang dalam kurun waktu Januari sampai dengan April 2016 atau meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 67.874 orang," kata pengamat pariwisata I Made Sudana di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa peningkatan kunjungan wisatawan AS yang cukup menggembirakan itu karena selain ada lonjakan juga turis asal negeri Paman Sam ini tercatat paling loyar (royal) membelanjakan uangnya selama menikmati keindahan alam dan keramahtamahan masyarakat Bali.

Sesuai dengan laporan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, kehadiran masyarakat Amerika tersebut mampu meningkatkan peringkat dari delapan besar negara pemasok turis asing ke Bali, kini bercokol di urutan ketujuh.

Selain itu, wisman asal AS itu mampu meningkatkan peranannya menjadi 6,01 persen dari seluruh pelancong ke Bali yang mencapai 1.471.063 orang selama Caturwulan I 2016.

Made Sudana menambahkan bahwa para pengusaha di sektor industri pariwisata Bali tentu menyambut baik.

Sesuai dengan hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia Bali pada bulan Mei 2015 diketahui bahwa turis AS tercatat paling loyar membelanjakan uangnya di Bali yakni 188,10, dolar AS, menyusul asal Malaysia 170,90. dolar dan Singapura yang paling rendah sebesar 90,82 dolar per hari.

Wisman dengan waktu tinggal terlama di Bali adalah pengunjung asal Australia selama 9,28 hari, menyusul wisman asal AS yang memiliki waktu tinggal 9,06 hari. Hal ini sejalan dengan tingginya pengeluaran wisman dari negara tersebut.

Jumlah rata-rata pengeluaran wisman pada periode survei Mei 2015 sebesar 125,93 dolar per hari dengan lama tinggal mencapai 7,66 hari, lebih rendah daripada pengeluaran pada tahun 2014 sebanyak 190.07 dolar per hari dan rata-rata lama tinggal 8,19 hari.

Turis asing yang datang berlibur ke Pulau Dewata, termasuk yang datang dari AS sebagian besar menginap pada hotel-hotel berbintang yang dibangun di kawasan wisata Kabupaten Badung, Denpasar, dan Kabupaten Gianyar dengan proporsi masing-masing sebesar 69 persen, 21 persen, dan 8 persen.

Ia yang juga selaku praktisi industri pariwisata mengatakan bahwa masih terpusatnya tempat menginap di tiga daerah dari sembilan kabupaten/kota yang ada daerah ini mengindikasikan hasil dari industri pariwisata belum sepenuhnya dinikmati secara merata. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016