Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo berangkat dari Bandar Udara
Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Nagoya, Jepang,
untuk menghadiri pertemuan G-7 Outreach.
Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana di Jakarta, Kamis, mengatakan kunjungan itu sekaligus ditujukan untuk memenuhi undangan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
"Di Jepang, Presiden akan menghadiri KTT G-7 Outreach yang akan dilaksanakan Jumat 27 Mei 2016 di Ise-Shima yang berjarak dua jam dari Nagoya," katanya.
Pertemuan itu antara lain akan membahas isu seperti stabilitas dan kesejahteraan Asia; serta pembangunan berkelanjutan, pemberdayaan perempuan, dan kesehatan global.
Presiden Joko Widodo diminta untuk menjadi pembicara utama dalam pembahasan mengenai stabilitas dan kesejahteraan Asia dalam pertemuan negara-negara anggota G-&, yang meliputi Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia dan Jepang.
Dalam pembahasan isu pembangunan berkelanjutan, pemberdayaan perempuan, dan kesehatan global, Indonesia akan menekankan pentingnya kemitraan global, serta peningkatan cakupan kesehatan global di Indonesia.
Selain menghadiri pertemuan G-7 Outreach, Presiden juga akan melakukan pertemuan dengan Presiden Prancis, Presiden Sri Lanka, serta Perdana Menteri Jepang selama kunjungannya ke Negeri Sakura.
Presiden berharap kehadiran Indonesia dalam pertemuan G-7 Outreach bisa bermanfaat bagi peningkatkan kerja sama internasional.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam penerbangan menuju Jepang.
Presiden dan rombongan dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 27 Mei 2016. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana di Jakarta, Kamis, mengatakan kunjungan itu sekaligus ditujukan untuk memenuhi undangan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
"Di Jepang, Presiden akan menghadiri KTT G-7 Outreach yang akan dilaksanakan Jumat 27 Mei 2016 di Ise-Shima yang berjarak dua jam dari Nagoya," katanya.
Pertemuan itu antara lain akan membahas isu seperti stabilitas dan kesejahteraan Asia; serta pembangunan berkelanjutan, pemberdayaan perempuan, dan kesehatan global.
Presiden Joko Widodo diminta untuk menjadi pembicara utama dalam pembahasan mengenai stabilitas dan kesejahteraan Asia dalam pertemuan negara-negara anggota G-&, yang meliputi Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia dan Jepang.
Dalam pembahasan isu pembangunan berkelanjutan, pemberdayaan perempuan, dan kesehatan global, Indonesia akan menekankan pentingnya kemitraan global, serta peningkatan cakupan kesehatan global di Indonesia.
Selain menghadiri pertemuan G-7 Outreach, Presiden juga akan melakukan pertemuan dengan Presiden Prancis, Presiden Sri Lanka, serta Perdana Menteri Jepang selama kunjungannya ke Negeri Sakura.
Presiden berharap kehadiran Indonesia dalam pertemuan G-7 Outreach bisa bermanfaat bagi peningkatkan kerja sama internasional.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam penerbangan menuju Jepang.
Presiden dan rombongan dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 27 Mei 2016. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016