Surabaya (Antara Bali) - Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS), Brian McFeeters, menyerahkan bantuan 8 juta buku bacaan berjenjang secara simbolis kepada Dirjen Dikdasmen Kemendikbud, Hamid Muhammad.

"Ayo, anak-anak ikuti saya membaca bersama!," kata Wakil Dubes AS yang fasih berbahasa Indonesia itu dalam siaran pers USAID-PRIORITAS yang diterima Antara di Surabaya, Selasa.

Dalam penyerahan buku secara simbolis di SDN Jelupang 2, Tangerang Selatan, Banten (24/5) itu, Wadubes AS itu mencoba praktik menggunakan buku bacaan berjenjang berjudul "Kebun Binatang" di sekolah itu.

Di kelas I-B SDN Jelupang 2, Brian didampingi oleh Dirjen Dikdasmen Kemendikbud, Hamid Muhammad; Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud, Asianto Sinambela; dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie.

Selain itu juga ada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Engkos Kosasih beserta Direktur USAID Indonesia, Andrew Sisson dan Direktur program USAID PRIORITAS, Stuart Weston.

Buku bacaan berjenjang yang dihibahkan adalah buku yang digunakan guru sebagai alat bantu belajar untuk membimbing kelompok siswa sesuai tingkat kemampuan membaca dalam pembelajaran membaca di kelas awal di SD/MI, terutama untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menumbuhkan minat baca siswa.

USAID melalui program PRIORITAS (Praktik Pembelajaran yang Baik) menghibahkan lebih dari 8 juta buku bacaan berjenjang pada 13.000 sekolah dan madrasah mitra dan nonmitra yang tersebar di sembilan provinsi (Aceh, Sumut, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, Papua, dan Papua Barat).

Dalam penyerahan simbolis itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, mengatakan pemberian buku-buku ini sangat membantu pendidikan di Indonesia.

"Program PRIORITAS adalah bagian dari kemitraan antara Indonesia dengan Amerika agar bagaimana masyarakat gemar membaca dan siswa kita juga gemar membaca. Sumbangan 8 juta buku sangat berarti meski belum cukup karena kurang lebih kita punya 54 juta siswa," ungkapnya.

Buku bacaan berjenjang yang dikembangkan oleh Yayasan Literasi Anak Indonesia itu dibagi enam tingkatan atau jenjang kesulitan, mulai dari yang sederhana untuk anak yang baru belajar membaca, sampai yang tingkat kesulitannya semakin tinggi untuk anak yang sudah lancar membaca. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Edy M Yakub

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016