Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyosialisasikan layanan keuangan digital (LKD) kepada koperasi di Kabupaten Buleleng untuk meningkatkan kualitas layanan keuangan bagi masyarakat yang belum terhubung dan menjadi nasabah bank.
"Sosialisasi LKD ini diharapkan dapat mendorong koperasi agar juga menjadi agen LKD untuk meningkatkan akses layanan perbankan ke seluruh lapisan masyarakat, terutama di Kabupaten Buleleng," kata Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI Provinsi Bali, Zulfan Nukman di Denpasar, Jumat.
Sosialisasi kepada 150 orang pengurus koperasi di Bali Utara itu pada Selasa (17/5) di Seririt, Buleleng yang dibuka oleh Wakil Bupati Buleleng, dr I Nyoman Sutjidra.
Menurut dia, konsep LKD merupakan kegiatan layanan jasa sistem pembayaran dan keuangan yang bekerjasama dengan pihak ketiga atau disebut agen, dengan memanfaatkan teknologi telepon seluler dan internet.
Layanan itu, kata dia, untuk mendukung pengembangan keuangan inklusif sebagai upaya mengurangi segala bentuk hambatan yang bersifat harga maupun non-harga dan terhadap akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan.
Nantinya, agen LKD dapat melayani transaksi-transaksi dasar keuangan seperti pembukaan rekening uang elektronik, setor tunai dan tarik tunai selain membantu dalam memberikan edukasi keuangan ke masyarakat.
Sementara untuk transaksi non-tunai seperti transfer uang ke nomor telepon seluler, beli pulsa telepon seluler atau token listrik dapat dilakukan sendiri oleh pemilik rekening melalui telepon seluler.
Transaksi-transaksi tersebut, ucap Zulfan, relatif aman karena adanya PIN (Personal Identification Number).
Sampai dengan Maret 2016, jumlah agen LKD di Provinsi Bali tercatat sebanyak 1442 agen, dengan pengguna LKD sebanyak 155.000 transaksi. Sedangkan untuk di Kabupaten Buleleng baru terdapat sekitar 170 Agen LKD dengan jumlah pengguna sebanyak 23.000 transaksi.
"Jumlah ini masih dapat ditingkatkan, apalagi di Bali ditargetkan jumlah Agen LKD bisa mencapai dua ribu agen pada akhir 2016," ucapnya.
Saat ini, terdapat dua bank penyelenggara LKD di Provinsi Bali yaitu Bank Mandiri dan BRI. Dalam acara sosialisasi tersebut, kedua bank juga memberikan penjelasan mengenai program LKD kedua bank itu yaitu Layanan E-Cash Bank Mandiri dan Agen BRILink dari Bank BRI. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Sosialisasi LKD ini diharapkan dapat mendorong koperasi agar juga menjadi agen LKD untuk meningkatkan akses layanan perbankan ke seluruh lapisan masyarakat, terutama di Kabupaten Buleleng," kata Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI Provinsi Bali, Zulfan Nukman di Denpasar, Jumat.
Sosialisasi kepada 150 orang pengurus koperasi di Bali Utara itu pada Selasa (17/5) di Seririt, Buleleng yang dibuka oleh Wakil Bupati Buleleng, dr I Nyoman Sutjidra.
Menurut dia, konsep LKD merupakan kegiatan layanan jasa sistem pembayaran dan keuangan yang bekerjasama dengan pihak ketiga atau disebut agen, dengan memanfaatkan teknologi telepon seluler dan internet.
Layanan itu, kata dia, untuk mendukung pengembangan keuangan inklusif sebagai upaya mengurangi segala bentuk hambatan yang bersifat harga maupun non-harga dan terhadap akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan.
Nantinya, agen LKD dapat melayani transaksi-transaksi dasar keuangan seperti pembukaan rekening uang elektronik, setor tunai dan tarik tunai selain membantu dalam memberikan edukasi keuangan ke masyarakat.
Sementara untuk transaksi non-tunai seperti transfer uang ke nomor telepon seluler, beli pulsa telepon seluler atau token listrik dapat dilakukan sendiri oleh pemilik rekening melalui telepon seluler.
Transaksi-transaksi tersebut, ucap Zulfan, relatif aman karena adanya PIN (Personal Identification Number).
Sampai dengan Maret 2016, jumlah agen LKD di Provinsi Bali tercatat sebanyak 1442 agen, dengan pengguna LKD sebanyak 155.000 transaksi. Sedangkan untuk di Kabupaten Buleleng baru terdapat sekitar 170 Agen LKD dengan jumlah pengguna sebanyak 23.000 transaksi.
"Jumlah ini masih dapat ditingkatkan, apalagi di Bali ditargetkan jumlah Agen LKD bisa mencapai dua ribu agen pada akhir 2016," ucapnya.
Saat ini, terdapat dua bank penyelenggara LKD di Provinsi Bali yaitu Bank Mandiri dan BRI. Dalam acara sosialisasi tersebut, kedua bank juga memberikan penjelasan mengenai program LKD kedua bank itu yaitu Layanan E-Cash Bank Mandiri dan Agen BRILink dari Bank BRI. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016