Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Ketut Nugraha Pendit mendesak pemerintah dapat mengatasi naiknya harga gula pasir di pasaran, karena akan berdampak pada kebutuhan lainnya cenderung meningkat.
"Saya berharap pemerintah maupun instansi terkait, seperti Badan Usaha Logistik (Bulog) mampu mengatasi naiknya harga gula tersebut," katanya di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan kebutuhan gula pasir tersebut tergolong kebutuhan pokok, sebab masyarakat setiap hari membutuhkan persedian gula, baik digunakan untuk kue maupun kebutuhan konsumsi lain.
"Jika tidak segera pemerintah melakukan operasi pasar, maka harga gula akan terus naik. Saat ini harga gula di pasaran (kios atau warung) sudah mencapai Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram," ucap politikus asal Kabupaten Tabanan itu.
Menurut dia, kalau berdasarkan hukum ekonomi, di mana semakin banyak permintaan dan stok terbatas, maka harga akan cenderung naik. Dengan kondisi seperti ini pemerintah dan Bulog memegang peran penting dalam regulasi pasar.
Nugraha Pendit lebih lanjut mengatakan pemerintah dan instansi terkait harus mengawasi kondisi stok gula pada toko distributor. Tujuannya distribusi tersebut terus disalurkan kepada pedagang di pasaran maupun toko dan warung-warung.
"Kami bisa saja ada dugaan dengan harga gula pasir merangkak naik, maka toko distributor akan bermain dalam upaya menaikkan pendapatan mereka. Artinya kami tidak juga berprasangka bahwa toko gudang distribusi gula pasir sengaja menimbunnya," ujarnya.
Ia mengatakan langkah-langkah yang harus dilakukan adalah pemerintah bekerja sama dengan instansi terkait mencarikan jalan keluar supaya harga gula pasir segera kembali normal.
"Saya berharap pemerintah melakukan pengawasan terhadap distribusi gula pasir, sehingga keresahan warga masyarakat terhadap gula pasir ada jalan keluarnya," katanya.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar mengantisipasi melonjaknya harga gula di pasaran dengan menyelenggarakan pasar murah di pasar-pasar tradisional.
Kepala Dinas Perindag Kota Denpasar I Wayan Gatra mengatakan pasar murah yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional untuk mengantisipasi terus melonjaknya harga gula di pasaran.
"Kami telah melakukan pasar murah di dua pasar tradisional, yaitu pasar Kreneng pada Sabtu (14/5) dan pasar Ubung hari ini," ujar Gatra didampingi Kabid Kerjasama dan Perlindungan Jarot Agung Iswayudi.
Menurut dia, meningkatknya harga gula di pasaran hingga mencapai Rp16 ribu per kilogram di warung-warung ini dampak dari musim giling di Pulau Jawa saat ini sedang menurun.
Kabid Kerja Sama dan Perlindungan, Disperindag Denpasar Jarot Agung Iswayudi menambahkan untuk pasar murah yang dilakukan di Pasar Ubung pihak PPI menyediakan gula sebanyak 700 kg. Harga gula yang dijual pada pasar murah ini seharga Rp12.500 per kg. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya berharap pemerintah maupun instansi terkait, seperti Badan Usaha Logistik (Bulog) mampu mengatasi naiknya harga gula tersebut," katanya di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan kebutuhan gula pasir tersebut tergolong kebutuhan pokok, sebab masyarakat setiap hari membutuhkan persedian gula, baik digunakan untuk kue maupun kebutuhan konsumsi lain.
"Jika tidak segera pemerintah melakukan operasi pasar, maka harga gula akan terus naik. Saat ini harga gula di pasaran (kios atau warung) sudah mencapai Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram," ucap politikus asal Kabupaten Tabanan itu.
Menurut dia, kalau berdasarkan hukum ekonomi, di mana semakin banyak permintaan dan stok terbatas, maka harga akan cenderung naik. Dengan kondisi seperti ini pemerintah dan Bulog memegang peran penting dalam regulasi pasar.
Nugraha Pendit lebih lanjut mengatakan pemerintah dan instansi terkait harus mengawasi kondisi stok gula pada toko distributor. Tujuannya distribusi tersebut terus disalurkan kepada pedagang di pasaran maupun toko dan warung-warung.
"Kami bisa saja ada dugaan dengan harga gula pasir merangkak naik, maka toko distributor akan bermain dalam upaya menaikkan pendapatan mereka. Artinya kami tidak juga berprasangka bahwa toko gudang distribusi gula pasir sengaja menimbunnya," ujarnya.
Ia mengatakan langkah-langkah yang harus dilakukan adalah pemerintah bekerja sama dengan instansi terkait mencarikan jalan keluar supaya harga gula pasir segera kembali normal.
"Saya berharap pemerintah melakukan pengawasan terhadap distribusi gula pasir, sehingga keresahan warga masyarakat terhadap gula pasir ada jalan keluarnya," katanya.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar mengantisipasi melonjaknya harga gula di pasaran dengan menyelenggarakan pasar murah di pasar-pasar tradisional.
Kepala Dinas Perindag Kota Denpasar I Wayan Gatra mengatakan pasar murah yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional untuk mengantisipasi terus melonjaknya harga gula di pasaran.
"Kami telah melakukan pasar murah di dua pasar tradisional, yaitu pasar Kreneng pada Sabtu (14/5) dan pasar Ubung hari ini," ujar Gatra didampingi Kabid Kerjasama dan Perlindungan Jarot Agung Iswayudi.
Menurut dia, meningkatknya harga gula di pasaran hingga mencapai Rp16 ribu per kilogram di warung-warung ini dampak dari musim giling di Pulau Jawa saat ini sedang menurun.
Kabid Kerja Sama dan Perlindungan, Disperindag Denpasar Jarot Agung Iswayudi menambahkan untuk pasar murah yang dilakukan di Pasar Ubung pihak PPI menyediakan gula sebanyak 700 kg. Harga gula yang dijual pada pasar murah ini seharga Rp12.500 per kg. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016