London (Antara Bali) - Sebanyak 14 negara termasuk Indonesia  meramaikan pertunjukkan Festival Bahasa dan Budaya Internasional atau "International Festival of Language and Culture" (IFLC) yang  diselenggarakan di gedung bergengsi Den Norske Opera &  Ballett (Opera House/ Gedung Opera) di Oslo, Norwegia.

IFLC 2016 merupakan festival tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan berbagai bahasa dan budaya dari berbagai bangsa, demikian Sekretaris dua KBRI Oslo, Dilla Trianti kepada Antara London, Selasa.

Pada tahun ini, IFLC dibuka Wakil Wali Kota Oslo Khamshajiny Gunaratnam, politisi muda Partai Buruh Norwegia yang berdarah Sri Lanka diadakan di sebanyak 33 negara, termasuk Norwegia.

Dalam pembukaannya, Wakil Wali Kota Oslo menyambut kedatangan  peserta di Oslo, kota internasional yang memiliki keanekaragaman dan kekayaan budaya yang dihargai dan disayangi oleh masyarakatnya.

Festival IFLC merupakan festival yang sangat dekat di hati dan pikiran masyarakat Oslo. Khamshajiny mengungkapkan dunia membutuhkan lebih banyak persahabatan, rasa saling memahami, dan berbagi budaya seperti yang dilakukan para pelajar peserta IFLC.

Selama 14 tahun, IFLC digelar di berbagai negara dan  diikuti 160 negara dengan lebih dari 2.000 pelajar sebagai peserta. Mereka menampilkan budaya unik dari masing-masing negara, seperti musik, tarian dan aksi budaya lainnya.

Selama dua tahun terakhir ini, Indonesia menjadi tuan rumah untuk acara IFLC. Festival ini mengajarkan kepada generasi muda mengenal keberagaman budaya dan bahasa melalui musik, lagu, tarian dan lainnya.

Duta Besar RI untuk Norwegia Yuwono A. Putranto menyampaikan apresiasi kepada pihak penyelenggara dan peserta yang telah menyukseskan acara IFLC tersebut.

Diharapkan generasi muda ini akan terdorong dan termotivasi untuk mengenal satu sama lain, menciptakan persahabatan dan persaudaraan, dan memperkuat toleransi serta rasa saling pengertian.

Pada gilirannya akan memberikan kontribusi yang besar terhadap perdamaian dunia. Anak-anak mempunyai peranan yang sangat penting untuk itu, ucap Dubes Yuwono.

Keindahan kebersamaan tersebut dapat dilihat dari pertunjukan malam itu, ketika masing-masing peserta menyanyikan lagu dengan bahasa nasionalnya sendiri dan diikuti peserta lainnya.

Partisipasi Indonesia diwakili Aqiela Fadia Haya, siswi pelajar Sekolah Kesatuan Bangsa di Yogyakarta, putri Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) dan Novia Kolopaking yang sering memenangkan beberapa perlombaan di antara medali perak pada Turkish Olympiad 2014 di Jakarta dan medali perunggu pada Olympic Art and Language tahun 2014 di Jakarta.

Selain Indonesia, peserta IFLC 2016 di Norwegia lainnya merupakan pelajar dari Amerika Serikat, Belarus, Denmark, Filipina, India, Maroko, Kazakhstan, Norwegia, Rusia, Serbia, Tunisia, Turki dan Ukraina.

 Acara ini dihadiri para Dubes,korps diplomatik, anggota parlemen, politisi, pemerintah, dan masyarakat Norwegia serta undangan lainnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Zeynita Gibbons

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016