Denpasar (Antara Bali) - Harga bahan bakar minyak pertalite di Provinsi Bali turun Rp200 menjadi Rp6.900 seiring dengan tren penurunan harga minyak mentah dunia.

Area Manager Communication and Relation Pertamina Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Heppy Wulansari dalam siaran persnya, Senin, menjelaskan bahwa penetapan harga bahan bakar dengan oktan 90 itu merupakan kebijakan korporasi untuk evaluasi harga yang dilakukan secara berkala.

Selain pertalite, BBM umum jenis Pertamax, Pertamax Plus dan Pertamina Dex juga turun Rp200.

Perubahan harga tersebut berlaku tanggal pada Minggu 15 Mei 2016 mulai pukul 00.00 WIB.

Dengan adanya penurunan harga ini, Heppy menambahkan, Pertamina telah mengantisipasi lonjakan konsumsi yang mungkin terjadi.

"Seiring penurunan harga yang terjadi beberapa waktu ini, tren konsumsi BBM Pertamina, khususnya Pertamax dan Pertalite terus meningkat. Untuk itu kami juga mengantisipasi lonjakan yang terjadi ini dan memastikan stok di SPBU selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan konsumen," ungkapnya.

Sesuai dengan tren harga minyak dunia, harga Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex dan Pertalite sudah beberapa kali mengalami penurunan.

Harga pertamax di Bali kini menjadi Rp7.450 per liter, pertamax plus menjadi Rp8.350 per liter dan pertamina dex Rp8.300 per liter.

Harga Pertalite, lanjut dia, untuk wilayah Jawa Timur saat ini hanya selisih Rp350 per liter dengan Premium atau Rp450 per liter di wilayah luar Jawa dan Bali yakni NTB dan NTT.

Perbedaan yang semakin tipis ini diharapkan dapat mendorong konsumen premium untuk beralih ke pertalite yang memiliki kualitas lebih bagus namun dengan harga yang tetap terjangkau.

Khusus untuk wilayah Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara penjualan pertalite memang terus menunjukkan peningkatan.

Hingga saat ini, tercatat ada 635 SPBU yang telah menyediakan Pertalite di wilayah itu dengan penjualan sebesar 1.730 kiloliter per hari.

Jumlah ini meningkat sejak awal diluncurkan pada Mei 2015 yang sebesar 152 kiloliter di 33 SPBU di Surabaya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016