Denpasar (Antara Bali) - Pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Provinsi Bali melonjak seiring dengan gencarnya sosialisasi investasi tersebut kepada masyarakat.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Zulmi di Denpasar, Minggu menjelaskan bahwa hingga Maret 2016 jumlah investor yang bertransaksi mencapai 8.773 atau melonjak jika dibandingkan posisi pada Desember 2015 mencapai 7.651 investor.

"Sosialisasi yang gencar dan adanya kemudahan yang diberikan sehingga itu juga mendongkrak jumlah investor pasar modal," ucapnya.

Sebagian besar pertumbuhan investor tersebut terjadi di Kota Denpasar yakni mencapai 5.562 investor dan di Kabupaten Badung mencapai 1.385 dari 1.191 pada Desember 2015.

"Berinvestasi di pasar modal tidak serumit dan sesulit yang dibayangkan," ujar Zulmi.

Rencananya bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Denpasar dan instansi terkait lainnya akan menggencarkan sosialisasi agar terjadi pemerataan investor di seluruh Pulau Dewata.

Sosialisasi tersebut rencananya menyasar kalangan muda seperti mahasiswa atau universitas untuk menumbuhkan jiwa wirausaha serta kalangan profesional serta pensiunan.

Sebagian besar investasi yang dipilih investor dalam bentuk reksa dana sedangkan "trading" atau investasi jangka panjang belum terlalu banyak investor.

Hingga saat ini jumlah perusahaan efek atau pasar modal di Bali mencapai 14 perusahaan dan tiga emiten.

"Mudah-mudahan segera bertambah, masih dalam proses perizinan," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016