Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan calon penyuluh bahasa Bali akan diuji keterampilan "makekawin" atau menyanyikan lagu pengiring ritual keagamaan dalam tes wawancara mulai 17 Mei 2016.

"Hal yang nyata di masyarakat terkait bahasa Bali, salah satunya terkait `pesantian`. Sehingga dalam seleksi wawancara, akan dites juga kemampuan di bidang pesantian, apakah geguritan, kidung, atau kekawin," kata Dewa Beratha di Denpasar, Minggu.

Dalam seleksi wawancara mendatang juga akan diuji keterampilan calon penyuluh bahasa Bali terkait bidang bahasa, aksara dan sastra Bali.

"Kalau dalam tes tulis lalu, lebih pada pemahaman teori, maka untuk tes wawancara lebih mengarah pada keterampilan praktik calon penyuluh bahasa Bali," ujarnya.

Tes wawancara untuk menentukan penyuluh bahasa Bali yang akan ditempatkan di 716 desa di Bali itu dijadwalkan dilaksanakan dari 17-20 Mei 2016 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar. Tes dimulai pukul 09.00 WITA.

"Setiap harinya akan ada sekitar 200 pelamar yang mengikuti tes wawancara, dengan dibagi dalam empat ruangan. Dalam setiap ruangan akan ada dua tim penguji," katanya.

Dewa Beratha menambahkan peserta tes wawancara untuk setiap ruangan juga akan diacak sehingga belum tentu peserta berasal dari kabupaten yang sama.

"Yang tidak kalah penting, dalam tes wawancara akan digali pula kemampuan adaptasi mereka karena bidang tugasnya nanti akan bersentuhan dengan masyarakat," ucapnya.

Sebelumnya dalam tes tulis, sudah 793 pelamar yang lulus untuk mengikuti tes wawancara yang akan menyaring menjadi 716 orang.

Para penyuluh bahasa Bali akan mulai bertugas di setiap desa dinas di Bali mulai 1 Juli 2016 hingga akhir Desember mendatang. Mereka berstatus tenaga kontrak yang direkrut oleh Pemprov Bali. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016