Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan saat ini promosi pariwisata tidak perlu dilakukan dengan "wara-wiri" atau pergi ke luar negeri karena hal itu dinilai tidak efektif.

Pastika, di Denpasar, Rabu, berpandangan promosi pariwisata yang tepat itu justru dengan menggunakan media daring (online) ataupun lewat berbagai konferensi yang digelar di Bali.

"Promosi itu tidak mesti kita keluar kok, kalau ada konferensi di Bali sekaligus kita promosikan. Atau cukup orang bikin film, itu juga promosi. Seperti film Eat, Pray and Love itu luar biasa," ucapnya usai memimpin rapat evaluasi pembangunan triwulan I/2016 Pemprov Bali itu.

Oleh karena itu, pihaknya tidak membiayai dana promosi pariwisata ke luar negeri karena pengusaha industri pariwisata juga merupakan kalangan yang "berduit".

"Masak kita ngongkosin orang yang berduit. Sayanglah duitnya. Maaf ya saya berbeda pikiran, saya paling nggak suka wara-wiri gitu, rombongan banyak kemana-mana," ucapnya.

Pastika menandaskan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan pemerintah provinsi seharusnya bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat. "Bayangkan kalau saya anggarkan sekian miliar (untuk promosi wisata-red), kan lebih baik untuk bedah rumah, kelihatan langsung hasilnya bagi rakyat, daripada pergi kemana-mana," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga sudah mengalokasikan anggaran yang besar untuk menjaga keamanan Bali supaya kondusif.

"Kalau tidak aman, emang bisa pariwisata hidup? Kondisi yang kondusif ini membuat pariwisata hidup, apa itu tidak cukup? Berhentilah untuk wara-wiri itu karena duit digunakan untuk wara-wiri, saya nggak mau," kata mantan Kapolda Bali itu.

Di sisi lain, Pastika justru mengharapkan agar pengusaha di industri pariwisata bisa ikut membantu pemerintah mempercepat penyelesaian persoalan kemiskinan lewat dana CSR (tanggung jawab sosial perusahaan), misalnya dengan CSR diarahkan untuk program bedah rumah. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016