Jakarta (Antara Bali) - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Abdurrahman Muhammad Fachir mendorong Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk menggandeng Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara sebagai media partner resmi LPDP.
"Wamenlu menilai Antara sebagai mitra yang tepat dalam mensosialisasikan kegiatan LPDP," kata Humas Kirana Khatulistiwa (Kikha) Institute, Raja Napitupulu kepada pers di Jakarta, Minggu.
Kikha Institute itu sendiri adalah lembaga penelitian yang didirikan oleh penerima beasiswa LPDP pada Persiapan Keberangkatan (PK)-64 dan banyak berkecimpung pada area publik seperti kesehatan, kedokteran, teknik, kimia, kebijakan publik, ekonomi, sosial, politik, dan hukum.
Menurut Humas Kikha Institute, Wamenlu mengemukakan keterangan tersebut usai memberikan pembekalan kepada para penerima beasiswa LPDP di Depok Jawa Barat belum lama berselang.
Ia menjelaskan, Wamenlu berpendapat bahwa Antara yang memiliki perwakilan di seluruh propinsi di Indonesia dapat membantu sosialisasi bagi peningkatan kuota penerima beasiswa LPDP di seluruh Tanah Air.
Wamenlu lebih lanjut meminta LPDP menambah kuota hingga 40 persen bagi pelajar dan mahasiswa yang berasal dari Indonesia Bagian Timur serta dari daerah terpinggirkan, perbatasan, dan pedalaman dengan tujuan meningkatkan kualitas SDM di daerah-daerah itu.
Dikatakannya, peningkatan kualitas SDM di daerah-daerah itu sesuai dengan semangat Nawacita yang diusung Presiden Jokowi, yaitu membangun dari pinggiran, sehingga pemerataan dan upaya percepatan pembangunan di daerah-daerah tersebut dapat segera terwujud.
"Saya yakin Manajemen LPDP juga memiliki semangat yang sama dengan konsep Nawacita pemerintah saat ini. Sebab, potensi masyarakat khususnya generasi muda di daerah-daerah tersebut sangat besar dan penting bagi pembangunan Indonesia," kata Humas Kikha Institute mengutip Wamenlu.
Humas Kikha Institute menambahkan, saat ini Kementerian Keuangan mengalokasikan dana abadi sebesar Rp 20,6 triliun untuk kepentingan beasiswa bagi para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang memiliki prestasi akademis tinggi.
Dana abadi sebanyak Rp20,6 triliun itu diperuntukkan sebagai beasiswa bagi mereka yang akan melanjutkan studi di dalam maupun luar negeri. Dana abadi tersebut dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) LPDP.
LPDP itu sendiri adalah lembaga pemerintah yang dikelola oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan Kementerian Agama dengan fokus mengelola pemberian beasiswa.
Hingga Januari 2016, LPDP telah memiliki alumni sebanyak 538 orang, 104 orang di antaranya telah menyelesaikan studi pada 2014 dan sebanyak 434 orang pada 2015. Alumni tersebut tersebar dari berbagai universitas di dalam dan di luar negeri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Wamenlu menilai Antara sebagai mitra yang tepat dalam mensosialisasikan kegiatan LPDP," kata Humas Kirana Khatulistiwa (Kikha) Institute, Raja Napitupulu kepada pers di Jakarta, Minggu.
Kikha Institute itu sendiri adalah lembaga penelitian yang didirikan oleh penerima beasiswa LPDP pada Persiapan Keberangkatan (PK)-64 dan banyak berkecimpung pada area publik seperti kesehatan, kedokteran, teknik, kimia, kebijakan publik, ekonomi, sosial, politik, dan hukum.
Menurut Humas Kikha Institute, Wamenlu mengemukakan keterangan tersebut usai memberikan pembekalan kepada para penerima beasiswa LPDP di Depok Jawa Barat belum lama berselang.
Ia menjelaskan, Wamenlu berpendapat bahwa Antara yang memiliki perwakilan di seluruh propinsi di Indonesia dapat membantu sosialisasi bagi peningkatan kuota penerima beasiswa LPDP di seluruh Tanah Air.
Wamenlu lebih lanjut meminta LPDP menambah kuota hingga 40 persen bagi pelajar dan mahasiswa yang berasal dari Indonesia Bagian Timur serta dari daerah terpinggirkan, perbatasan, dan pedalaman dengan tujuan meningkatkan kualitas SDM di daerah-daerah itu.
Dikatakannya, peningkatan kualitas SDM di daerah-daerah itu sesuai dengan semangat Nawacita yang diusung Presiden Jokowi, yaitu membangun dari pinggiran, sehingga pemerataan dan upaya percepatan pembangunan di daerah-daerah tersebut dapat segera terwujud.
"Saya yakin Manajemen LPDP juga memiliki semangat yang sama dengan konsep Nawacita pemerintah saat ini. Sebab, potensi masyarakat khususnya generasi muda di daerah-daerah tersebut sangat besar dan penting bagi pembangunan Indonesia," kata Humas Kikha Institute mengutip Wamenlu.
Humas Kikha Institute menambahkan, saat ini Kementerian Keuangan mengalokasikan dana abadi sebesar Rp 20,6 triliun untuk kepentingan beasiswa bagi para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang memiliki prestasi akademis tinggi.
Dana abadi sebanyak Rp20,6 triliun itu diperuntukkan sebagai beasiswa bagi mereka yang akan melanjutkan studi di dalam maupun luar negeri. Dana abadi tersebut dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) LPDP.
LPDP itu sendiri adalah lembaga pemerintah yang dikelola oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan Kementerian Agama dengan fokus mengelola pemberian beasiswa.
Hingga Januari 2016, LPDP telah memiliki alumni sebanyak 538 orang, 104 orang di antaranya telah menyelesaikan studi pada 2014 dan sebanyak 434 orang pada 2015. Alumni tersebut tersebar dari berbagai universitas di dalam dan di luar negeri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016