Kuta Utara (Antara Bali) - Warga masyarakat Desa Adat Canggu, Kabupaten Badung, Bali menggelar ritual "Mecaru" (pembersihan), pascatewasnya warga negara Prancis Amokrane Sabet yang ditembak aparat setelah secara brutal membunuh seorang polisi, Kamis.

Kegiatan ritual "Mecaru" dilaksanakan di perempatan jalan (Catuspata) di Banjar Tegal Gundul Tibubeneng yang dihadiri masyarakat dan petugas kepolisian setempat.

Bendesa adat Tibubeneng, Canggu Kabupaten Badung I Nyoman Sujapa mengatakan, kegiatan ritual "pecaruan" bertujuan untuk menetralisir kekuatan negatif agar tidak mempengaruhi kehidupan warga masyarakat dan lingkungan desa adat, pascaterjadinya persitiwa yang menyebabkan seorang warga negara Prancis dan polisi bersitegang hingga mengakibatkan, Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta yang merupakan anggota Polsek Kuta Utara meninggal dunia dengan delapan tusukan di sekitar bagian leher.

Demikian pula warga Francis Amokrane Sabet tewas ditembak aparat setelah secara brutal membunuh polisi yang malang tersebut.

"Pecaruan ini diharapkan bisa membersihkan aura negatif pascatumpahan darah dalam penyergapan warga Francis pada hari Senin (2/5)," kata I Nyoman Sujapa.

Dua sulinggih memimpin kegiatan ritual tersebut dihadiri warga masyarakat setempat di perempatan jalan persimpangan Banjar Tegal Gundul Tibubeneng, Desa Adat Canggu.

Kegiatan Pecaruan tersebut menggunakan sarana sesajen dengan hewan kurban berupa ayam. Prosesi ritual yang melibatkan ratusan masyarakat setempat juga dilaksanakan di lokasi kejadian yang merenggut dua korban jiwa tepatnya di got pinggir jalan tersangka Amokrane Sabet menggunakan senjata tajam menikam Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta hingga tewas.

Hingga saat ini jenazah kedua korban masih disemayamkan di kamar jenasah RSUP Sanglah Denpasar, pascaotopsi. Korban Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta tewas akibat delapan tusukan di bagian leher, wajah dan dada. Sementara tersangka Amokrane Sabet yang sempat diberondong tembakan oleh petugas dinyatakan tewas. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Pande Yudha

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016