Denpasar (Antara Bali) - Praktisi keuangan Andre Hartono Gani mengimbau mahasiswa untuk memahami pilihan investasi agar tidak mudah tergiur dengan keuntungan sesaat.

"Jangan mudah tergiur dengan keuntungan besar tetapi risiko kehilangan uang juga sangat besar," katanya dalam seminar bertajuk "The Power of Money Management" yang diselenggarakan oleh UKM Unit Usaha mahasiswa (U2M) Senat Mahasiswa Stikom Bali, di aula kampus setempat di Denpasar, Sabtu (30/4).

Menurut dia, jenis investasi yang hasilnya di atas deposito adalah investasi obligasi, investasi reksa dana dan investasi saham.

"Menabung saham dan reksa dana sebaiknya dalam jangka panjang karena pertumbuhan pasar saham siginifikan dalam jangka panjang, meski dalam jangka pendek ada fluktuasi," ucapnya.

Dia menyotohkan, harga saham BRI, salah perusahaan perbankan top di pasar saham pada tahun 2007 hanya Rp1.717 per lembar, tetapi pada tahun 2013 melonjak menjadi Rp13.450 per lembar.

Sedangkan tahun 2007-2013 tingkat bunga deposito sekitar 7,5 persen.

"Artinya dalam jangka waktu tujuh tahun saham BRI naik fenomenal sebesar 638 persen bandingkan dengan bunga deposito selama tujuh tahun yang hanya 52,5 persen," imbuhnya.

Andre lebih lanjut menjelaskan bahwa saat ini banyak pilihan investasi dengan tingkat resiko tertentu sehingga perlu dipahami secara benar oleh para mahasiswa.
"Ada investasi yang menawarkan tingkat keuntungan kecil tapi dengan risiko kerugian sangat kecil, ada yang menawarkan tingkat keuntungan sedang dengan risiko kerugian sedang pula, tetapi ada yang menawarkan tingkat keuntungan sangat besar dengan risiko kehilangan uang juga sangat besar dan yang terakhir ini lebih bersifat permainan uang. Hal-hal seperti ini harus dipahami seseorang sebelum berinvestasi," imbuhnya.

Andre menyebutkan risiko berinvestasi paling kecil adalah dengan menabung atau deposito namun hasil yang diperoleh berupa bunga deposito sangat kecil.

Bahkan, lanjut dia, laju inflasi kadang melampaui bunga deposito tersebut dan menganggap menabung bukan disebut berinvestasi melainkan hanya menyimpan uang untuk keamanan.(*/dwa)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016