Denpasar (Antara Bali) - Bali dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri ke daerah ini perlu meningkatkan usaha promosi dengan menggunakan teknologi "internet".

"Upaya itu penting dilakukan, mengingat 43,62 persen wisatawan mancanegara memperoleh informasi mengenai destinasi wisata Pulau Dewata melalui portal (blogger, trip advisor dan kecanggihan teknologi lainnya," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Minggu.

Disamping itu, pelayanan, keramahan dan kenyamanan perlu menjadi prioritas utama karena 29,32 persen wisman memperoleh informasi dan rekomendasi dari relasi atau teman yang pernah berkunjung ke Bali.

Ia dalam laporan kajian ekonomi regional daerah ini menyebutkan, bahwa berbagai destinasi wisata yang dihadirkan di Bali yang terdiri atas wisata pantai, gunung, wisata belanja, serta kebudayaan dan kesenian mendorong sebagian besar wisman (81,64 persen) untuk kembali berkunjung ke Pulau Dewata.

Alasan utama yang membuat wisman ingin kembali mengunjungi Bali adalah karena keindahan alam salah satu pulau terbaik dunia ini masih banyak tempat yang belum dikunjungi. Melihat kondisi itu maka promosi lewat penggunaan teknologi informasi (internet) dinilai sangat penting.

Dewi Setyowati mengakui, sesuai hasil survei yang pernah dilaksanakan Mei 2015, menyebutkan bahwa ada beberapa turis mengeluhkan tentang keberadaan daerah ini karena kondisinya yang sudah terlalu ramai, adanya polusi dan lingkungan yang tidak bersih (sampah berceceran di tempat wisata).

Pengenaan pajak yang tinggi, kondisi jalan raya yang sangat buruk, dan kurangnya fasilitas publik yang memadai. Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi para stakeholder untuk memperbaiki kondisi yang ada dan meningkatkan kenyamanan wisman yang berkunjung ke Bali.

Pimpinan Bank Indonesia Bali menyebutkan, berdasarkan alasan berkunjung, sebagian besar wisman (94,92 persen) datang ke Bali untuk berlibur, yang sebagian besar wisman (41,51 persen) datang bersama teman, dan sebagian sisanya bersama keluarga (35,95 persen).

Jika dilihat dari tempat menginap, sebagian besar wisman memilih untuk menginap di hotel berbintang (69,12 persen), hotel non bintang (13,31 persen) dan villa (13,11 persen), yang tersebar di daerah pantai maupun yang ada di pegunungan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016