Bandung (Antara Bali) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal
Ramli menjadi pembicara dalam acara "Indonesia Youth Speak Summit 2016"
yang diadakan oleh AIESEC dan PBB di Gedung Merdeka Kota Bandung,
sekaligus rangkaian peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA).
Dalam paparannya Rizal Ramli mengajak generasi muda yang hadir di forum tersebut agar merubah paradigma dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki Indonesia yakni tidak lagi mengusung konsep "Sedot Ekspor".
"Pemerintahan Jokowi jelas arahnya ingin memanfaatkan sumber daya alam sebesar-besarnya buat rakyat. Untuk itu harus diubah paradigmanya enggak bisa lagi strategi sedot ekspor, tapi kita harus kembangkan industri pengelolaannya," kata dia.
Ia menyontohkan seharusnya sumber daya alam dari laut seperti ikan setelah ditangkap dari laut jangan langsung di ekspor namun harus ada industri yang bisa mengolahnya agar nilai jualnya bisa lebih tinggi.
"Lalu sedot gas di ekspor LNG. Kita enggak mau lagi model pengelolaan sumber daya alam seperti itu karena dengan hanya mengekspor LNG, Indonesia hanya akan mendapat keuntungan 2,5 miliar dolar AS per tahun," kata dia.
Selain itu, Rizal Ramli mengingatkan kepada generasi muda bahwa untuk menjadi negara yang hebat maka rakyatnya harus bisa menguasai laut.
"Jangan pernah bermimpi bisa menjadi negara hebat, kalau kita, terutama generasi mudanya tidak dapat menguasai laut," kata dia.
AIESEC (Association Internationale et Studiant Sociale Economic Commerciale), sebuah organisasi internasional untuk para pemuda yang membantu mengembangkan potensi kepemimpinan generasi muda dan Persatuan Bangsa-Bangsa menggelar acara Indonesia Youth Speak Summit 2016, di Gedung Merdeka Bandung.
Peserta forum ini adalah berbagai komunitas yang tergabung dalam Bandung Creative City Forum dan Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika, serta ketua himpunan dan Badan eksekutif mahasiswa di berbagai universitas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Dalam paparannya Rizal Ramli mengajak generasi muda yang hadir di forum tersebut agar merubah paradigma dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki Indonesia yakni tidak lagi mengusung konsep "Sedot Ekspor".
"Pemerintahan Jokowi jelas arahnya ingin memanfaatkan sumber daya alam sebesar-besarnya buat rakyat. Untuk itu harus diubah paradigmanya enggak bisa lagi strategi sedot ekspor, tapi kita harus kembangkan industri pengelolaannya," kata dia.
Ia menyontohkan seharusnya sumber daya alam dari laut seperti ikan setelah ditangkap dari laut jangan langsung di ekspor namun harus ada industri yang bisa mengolahnya agar nilai jualnya bisa lebih tinggi.
"Lalu sedot gas di ekspor LNG. Kita enggak mau lagi model pengelolaan sumber daya alam seperti itu karena dengan hanya mengekspor LNG, Indonesia hanya akan mendapat keuntungan 2,5 miliar dolar AS per tahun," kata dia.
Selain itu, Rizal Ramli mengingatkan kepada generasi muda bahwa untuk menjadi negara yang hebat maka rakyatnya harus bisa menguasai laut.
"Jangan pernah bermimpi bisa menjadi negara hebat, kalau kita, terutama generasi mudanya tidak dapat menguasai laut," kata dia.
AIESEC (Association Internationale et Studiant Sociale Economic Commerciale), sebuah organisasi internasional untuk para pemuda yang membantu mengembangkan potensi kepemimpinan generasi muda dan Persatuan Bangsa-Bangsa menggelar acara Indonesia Youth Speak Summit 2016, di Gedung Merdeka Bandung.
Peserta forum ini adalah berbagai komunitas yang tergabung dalam Bandung Creative City Forum dan Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika, serta ketua himpunan dan Badan eksekutif mahasiswa di berbagai universitas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016