Jakarta (Antara Bali) - Astronot Inggris Tim Peake menjadi orang
pertama yang menyelesaikan maraton di antariksa pada Minggu (24/4),
berlari 26,2 mil dengan badan terikat di treadmill di dalam Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Sebagai bagian dari London Marathon, lomba lari dengan massa terbesar di Inggris, antariksawan 44 tahun itu melihat jalanan London di bawah kakinya dalam waktu seketika pada sebuah iPad saat lebih dari 37.000 pelari secara serempak berlari di jalanan di bawahnya.
Peake menempuh jarak itu dalam tiga jam 35 menit 21 detik, terpaut jauh dari waktu yang dicatat pelari pemenang marathon sebenarnya asal Kenya Eliud Kipchoge, dua jam tiga menit dan lima detik.
Upaya Peake menempuh jarak itu di tempat bergravitasi nol, saat berada di luar dunia ini, masih lebih lebih lambat daripada waktu yang dia catatkan sebagai pelari ultra-fit di Bumi, tiga jam 18 menit 50 detik pada 1999.
Dalam tugas enam bulannya di ISS, astronot itu menjadi pemula resmi lomba, mengirim ucapan selamat bertanding kepada para pelari lewat pesan video dari stasiun antariksa dan mengakhirinya dengan: "Saya berharap bisa melihat kalian semua di garis finis."
Seperti dilansir kantor berita Reuters, dia juga mengunggah foto ibu kota Inggris dari antariksa ke akun Twitter disertai pesan "Hello #London! Fancy a run? :)".
Kemudian dia memulai aksinya dengan mengikat punggung dan pinggang menggunakan tali elastik untuk menjaga kontak dengan sabuk lari dalam kondisi tanpa beban saat dia berlari. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Sebagai bagian dari London Marathon, lomba lari dengan massa terbesar di Inggris, antariksawan 44 tahun itu melihat jalanan London di bawah kakinya dalam waktu seketika pada sebuah iPad saat lebih dari 37.000 pelari secara serempak berlari di jalanan di bawahnya.
Peake menempuh jarak itu dalam tiga jam 35 menit 21 detik, terpaut jauh dari waktu yang dicatat pelari pemenang marathon sebenarnya asal Kenya Eliud Kipchoge, dua jam tiga menit dan lima detik.
Upaya Peake menempuh jarak itu di tempat bergravitasi nol, saat berada di luar dunia ini, masih lebih lebih lambat daripada waktu yang dia catatkan sebagai pelari ultra-fit di Bumi, tiga jam 18 menit 50 detik pada 1999.
Dalam tugas enam bulannya di ISS, astronot itu menjadi pemula resmi lomba, mengirim ucapan selamat bertanding kepada para pelari lewat pesan video dari stasiun antariksa dan mengakhirinya dengan: "Saya berharap bisa melihat kalian semua di garis finis."
Seperti dilansir kantor berita Reuters, dia juga mengunggah foto ibu kota Inggris dari antariksa ke akun Twitter disertai pesan "Hello #London! Fancy a run? :)".
Kemudian dia memulai aksinya dengan mengikat punggung dan pinggang menggunakan tali elastik untuk menjaga kontak dengan sabuk lari dalam kondisi tanpa beban saat dia berlari. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016