Denpasar (Antara Bali) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise menyayangkan maraknya anak-anak Indonesia mengakses gambar dan video yang mengarah pada pornografi sehingga dikhawatirkan akan berpengaruh pada masa depan mereka.

Yohana di sela-sela membuka Kampanye Bersama Lindungi Anak, di Denpasar, Minggu mengatakan pihaknya telah menerima data bahwa akses anak Indonesia terhadap konten berbau pornografi rata-rata per hari mencapai 25 ribu orang.

Pihaknya mengkhawatirkan jangan-jangan jumlah di Indonesia itu bisa menjadi tertinggi di dunia karena untuk total rata-rata dunia saja mencapai 50 ribu.

"Padahal waktu sangat pendek untuk menyiapkan generasi. Kalau 25 ribu tiap hari bisa dibayangkan 25 tahun ke depan generasi kita seperti apa, apalagi kalau tidak dikontrol oleh orang tua," ucapnya.

Oleh karena itu, tambah Yohana, upaya pencegahan terhadap hal itu akan menjadi salah satu prioritas nasional. Bahkan pihaknya akan melakukan langkah koordinasi dan berkolaborasi dengan kementerian terkait.

"Sebenarnya ini adalah tanggung jawab Kementerian Agama, tetapi kami akan berkolaborasi termasuk dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujarnya.

Terhadap kondisi tingginya akses tayangan pornografi oleh anak-anak, menurut Yohana diperlukan peran keluarga dan sekolah untuk melakukan pendampingan.

Dia mengharapkan anak-anak harus hadir menjadi perubahan dan harus diminimalisasi kebiasaan buruk seperti itu. "Hal seperti itu akan sangat merusak, bisa suatu saat mereka menjadi predator, pelaku pelecehan seksual pada anak-anak. Itu bisa saja terjadi," katanya.

Oleh karena itu, menurut Yohana, anak-anak harus diselamatkan karena merekalah yang nanti akan menyelamatkan negara ini. Apalagi khusus untuk Bali harus benar-benar dijaga agar terbebas dari aksi kekerasan terhadap anak-anak sehingga tetap menjadi daerah idaman bagi banyak orang. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016