Berlin (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melakukan kunjungan ke Siemens di Berlin, Jerman yang dianggap sukses mengembangkan pendidikan vokasi (keterampilan) sehingga tingkat pengangguran di Jerman termasuk paling rendah.

"Ini sesuai dengan fokus kita meningkatkan pendidikan vokasional pendidikan yang sangat diperlukan untuk penuhi kebutuhan pasar saat ini," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Berlin, Minggu malam atau Senin dinihari WIB.

Ia menyebutkan di Jerman, pendidikan diarahkan ke dua jalur yaitu universitas atau vokasi walaupun dari vokasi bisa juga melanjutkan ke perguruan tinggi.

"Di Indonesia, peningkatan kompetensi tenaga kerja harus dilakukan terkait dengan pelaksanaan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)," katanya.

Menlu menyebutkan kegiatan Presiden Jokowi di Jerman pada Senin waktu Jerman cukup padat karena ada tujuh program atau kegiatan. "Presiden ke Jerman untuk memenuhi undangan Kanselir Jerman yang bertemu tahun lalu di Pertemuan G20," katanya.

Menlu menyebutkan tujuh prgram esok terdiri dari tiga menyangkut bisnis, dua one on one meeting, dan forum masyarakat Indonesia. Ia menyebutkan kunjungan ke Jerman untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.

Menlu menyebutkan pendidikan vokasional untuk menjawab bonus demografi karena 60 persen penduduk Indonesia berumur di bawah 30 persen sehingga ini pasar untuk captivasi bonus demografi itu.

Sementara Dubes RI untuk Jerman Fauzi Bowo mengatakan Jerman juga memberlakukan wajar 9 tahun. Setelah selesai, siswa diberi kesempatan bekerja atau magang atau kuliah di universitas.

"Angka pengangguran di Jerman di seluruh dinia terendah karena tenaga kerja punya keterampilan, dan tidak jadi beban pihak lain. Presiden akan bicara dengan Merkel berkaitan dengan ini," kata Fauzi Bowo. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Agus Salim

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016