Denpasar (Antara Bali) - Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar sekitar 1.000 pasien demam berdarah dengue (DB) dirawat selama kurun waktu Januari hingga November 2010.

Hal itu dikatakan Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah Denpasar dr I Gusti Ngurah Putra Wibawa di Denpasar, Minggu.

"Berdasarkan hasil inventarisir kami dari Januari sampai November ada 1.032 pasien demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat," kata dr Putra.

Jumlah pasien yang dirawat itu kelompok usianya beragam, dari anak-anak sampai dewasa. Selain DBD ada beberapa pasien yang tergolong masuk dengue shock syndrom (DSS).

Menurut Putra, rata-rata jumlah pasien DBD yang dirawat setiap harinya di RSUP Sanglah adalah 43 orang.

Sedangkan data terakhir pada 12 November adalah sebanyak 50 pasien, jumlah tersebut adalah pasien yang dirawat sehari itu saja.

"Meskipun berdasarkan hasil data tercatat sekitar 1.000 pasien yang dirawat, namun kondisi itu tidak menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah penderita DBD," ujar Putra.

Sementara ketika ditanya jumlah pasien yang meninggal akibat gigitan nyamuk itu, Putra enggan memberikan keterangan.

"Mengenai jumlah pasien yang meninggal masih kami inventarisir, nanti saja ya kalau sudah semuanya didata," katanya.

Seperti diketahui, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bali masih cukup memprihatinkan, karena hampir semua wilayah di delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini tergolong endemis.

Kasus demam berdarah dengue di Bali rata-rata menimpa 161 per 100.000 penduduk selama 2009, menurun dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 181,31 per 100.000 jiwa.

Kondisi tersebut diharapkan bisa ditekan menjadi 80 per seratus ribu penduduk dari target nasional yang ditetapkan 20/100.000 penduduk.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010