Denpasar (Antara Bali) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bali mengingatkan satuan kerja perangkat daerah pemerintah provinsi setempat dapat menyusun program pembangunan untuk 2017 dengan menggunakan pendekatan yang tematik, holistik, dan terintegrasi.
"Selama ini adakalanya kita masih jalan sendiri-sendiri. Contohnya untuk pembangunan di bidang kesehatan, itu tidak mungkin dari Dinas Kesehatan saja," kata Kepala Bappeda Bali Putu Astawa di sela-sela membuka Pra Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Bali 2017, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, untuk program di bidang kesehatan tetap membutuhkan SKPD yang lain misalnya dengan Dinas Perikanan untuk menyiapkan garam beryodium agar masyarakat Bali tidak terkena gondok dan kecerdasannya kurang.
"Demikian juga dengan Dinas Pekerjaan Umum hendaknya dapat menyiapkan jaringan air bersih dan sarana MCK agar lingkungan tidak kumuh dan lain sebagainya," ucapnya.
Di samping itu, Astawa juga menekankan agar dalam penyusunan perencanaan pembangunan harus dapat menentukan koordinat yang jelas. Misalnya saat membuat jaringan irigasi, jangan sampai yang dibangun jaringan irigasi tidak bermanfaat sehingga petani tetap saja kekurangan air.
"Dengan perencanaan yang matang, bisa jadi penunjuk arah, mengurangi ketidakpastian dan pemborosan dana," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, pihaknya sudah menetapkan 10 program prioritas pembangunan untuk 2017 dengan menempatkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan sebagai prioritas pertama.
Sedangkan program priotas pembangunan lainnya secara berturut-turut adalah pengurangan kemiskinan dan pengangguran, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pariwisata, budaya, tata ruang, lingkungan hidup, dan kemanan.
Astawa menambahkan, dari sisi infrastruktur, Bali membutuhkan transportasi darat, laut dan udara yang bisa memenuhi kebutuhan jangka panjang seiring dengan pertambahan penduduk dan kemajuan Bali.
"Demikian pula dari sisi kelistrikan harus dipikirkan supaya Bali tidak terus-menerus tergantung pasokan dari Pulau Jawa," katanya.
Pra musrenbang yang dihadiri jajaran SKPD Pemprov Bali itu berlangsung selama tiga hari dari 6-8 April di Kantor Bappeda Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Selama ini adakalanya kita masih jalan sendiri-sendiri. Contohnya untuk pembangunan di bidang kesehatan, itu tidak mungkin dari Dinas Kesehatan saja," kata Kepala Bappeda Bali Putu Astawa di sela-sela membuka Pra Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Bali 2017, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, untuk program di bidang kesehatan tetap membutuhkan SKPD yang lain misalnya dengan Dinas Perikanan untuk menyiapkan garam beryodium agar masyarakat Bali tidak terkena gondok dan kecerdasannya kurang.
"Demikian juga dengan Dinas Pekerjaan Umum hendaknya dapat menyiapkan jaringan air bersih dan sarana MCK agar lingkungan tidak kumuh dan lain sebagainya," ucapnya.
Di samping itu, Astawa juga menekankan agar dalam penyusunan perencanaan pembangunan harus dapat menentukan koordinat yang jelas. Misalnya saat membuat jaringan irigasi, jangan sampai yang dibangun jaringan irigasi tidak bermanfaat sehingga petani tetap saja kekurangan air.
"Dengan perencanaan yang matang, bisa jadi penunjuk arah, mengurangi ketidakpastian dan pemborosan dana," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, pihaknya sudah menetapkan 10 program prioritas pembangunan untuk 2017 dengan menempatkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan sebagai prioritas pertama.
Sedangkan program priotas pembangunan lainnya secara berturut-turut adalah pengurangan kemiskinan dan pengangguran, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pariwisata, budaya, tata ruang, lingkungan hidup, dan kemanan.
Astawa menambahkan, dari sisi infrastruktur, Bali membutuhkan transportasi darat, laut dan udara yang bisa memenuhi kebutuhan jangka panjang seiring dengan pertambahan penduduk dan kemajuan Bali.
"Demikian pula dari sisi kelistrikan harus dipikirkan supaya Bali tidak terus-menerus tergantung pasokan dari Pulau Jawa," katanya.
Pra musrenbang yang dihadiri jajaran SKPD Pemprov Bali itu berlangsung selama tiga hari dari 6-8 April di Kantor Bappeda Bali. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016