London (Antara Bali) - Perenang Indonesia, Azzahra Permatahani, berhasil menoreh prestasi dalam berbagai kejuaraan renang yang di gelar di Prancis yang dimulai awal Februari hingga April 2016.

Dalam Kejuaraan Meeting National di Saint - Germaint en laye yang diadakan di Paris awal Februari, Azzahra meraih lima medali emas dan tiga perak, dan mendapat penghargaan perenang terbaik dan termuda yang banyak mendapat medali, demikian Manager Azzahra Permatahani, Erda Armandoni, kepada ANTARA News di London, Sabtu.

Adapun dalam kejuaraan Meeting National Lyon de Natation di Lyon, akhir Februari, ia meraih enam medali emas dan dua perak. Sedangkan, di Meeting National de Sarcelles val de France 11 au 13, yang diadakan di Paris awal Maret, Azzahra meraih tiga emas dan dua perak.

Saat ikut di kejuraan Meeting Open, Mediterranee di Marseille, Azzahra meraih dua dua emas, dan pada kejuaraan Championnat de France - Montpellier yang diadakan di Montpellier, dari tanggal 29 Maret sampai 3 April, Azzahra di tantang beberapa perenang yang pernah menjadi juara dunia.

Azzahra adalah perenang yang termuda di hari pertama untuk 400 gaya ganti. Ia masuk Final A, yaitu perenang tingkat tinggi (high level), dan berada di peringkat kelima di Perancis.

Ia sanggup mengikuti dan memukau semua perenang tangguh karena menjadi pemecah rekor 400 gaya ganti dengan catatan waktu 4 menit, 57,81 detik, yang menumbangkan rekor Bonnet Celine bercatatan waktu 4 menit 57,86 detik.

Berada dalam kategori umur14  hingga 15 tahun, perenang dari Riau itu memecahkan rekor yang bertahan sejak 1990.

"Selama 26 tahun baru terpecahkan oleh perenang cilik Indonesia," ujar Erda Armandoni.

Selama di Perancis, Azzahrah menyukai nasi goreng dan "Pur'e Perancis".

Atas prestasi itu, ia sempat dituduh menggunakan obat pemicu metabolisme tubuh (dopping) lantaran di Olimpiade London 2012 ada atlet Asia dari Tiongkok terbukti mengonsumsi bahan terlarang.

"Azzahra pun merasa puas, banyak orang heran atas prestasi yang diraih. Bahkan, ada yang menyangka dia dopping kali," katanya.

Pelatih renang Azzahrah, David Armandoni, menyebutkan bahwa anak didiknya itu pintar karena sekali saja diberi petunjuk langsung paham, dan disiplin, bermotivasi tinggi, serta potensinya juga sangat tinggi. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016