Denpasar (Antara Bali) - Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Cabang Denpasar, Bali, menargetkan realisasi pencairan jaminan kredit kepada pelaku usaha di daerah setempat tahun 2016 mencapai Rp1 triliun.
"Kami optimis bisa tercapai selama satu tahun ini," kata Kepala Perum Jamkrindo Cabang Denpasar, M Solihin, Selasa.
Menurut dia, hingga periode Maret 2016, total realisasi jaminan kredit (KUR) yang dikucurkan perusahaan milik negara itu sudah mencapai Rp400 miliar.
Sedangkan pada tahun 2015, realisasi jaminan kepada pelaku usaha yang memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) yang efektif berlaku sejak Agustus itu mencapai Rp400 miliar.
Sebagian besar sektor yang memanfaatkan fasilitas jaminan kredit itu adalah perdagangan dan usaha lainnya.
Untuk tahun 2016 ini, pihaknya menyasar sektor lainnya seperti pertanian dan kelautan mengingat porsi kedua sektor itu memanfaatkan jaminan kredit masih tergolong rendah.
Padahal, kedua sektor itu sangat potensial digarap untuk memanfaatkan kredit usaha rakyat dengan bunga yang rendah per tahunnya mencapai sembilan persen.
Pertanian dan kelautan itu mungkin yang lebih akan dikedepankan atau dikembangkan," ucap Solihin.
Untuk mekanisme pencairan jaminan kredit, ia mengungkapkan bahwa tidak ada kriteria khusus sesuai dengan peraturan yang dijalankan perbankan yang memberikan kredit usaha rakyat itu.
"Sama saja untuk standar prosedur KUR dengan KUR lainnya dengan jenis kredit, pengalaman dan jangka waktu, tidak ada kriteria khusus," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami optimis bisa tercapai selama satu tahun ini," kata Kepala Perum Jamkrindo Cabang Denpasar, M Solihin, Selasa.
Menurut dia, hingga periode Maret 2016, total realisasi jaminan kredit (KUR) yang dikucurkan perusahaan milik negara itu sudah mencapai Rp400 miliar.
Sedangkan pada tahun 2015, realisasi jaminan kepada pelaku usaha yang memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) yang efektif berlaku sejak Agustus itu mencapai Rp400 miliar.
Sebagian besar sektor yang memanfaatkan fasilitas jaminan kredit itu adalah perdagangan dan usaha lainnya.
Untuk tahun 2016 ini, pihaknya menyasar sektor lainnya seperti pertanian dan kelautan mengingat porsi kedua sektor itu memanfaatkan jaminan kredit masih tergolong rendah.
Padahal, kedua sektor itu sangat potensial digarap untuk memanfaatkan kredit usaha rakyat dengan bunga yang rendah per tahunnya mencapai sembilan persen.
Pertanian dan kelautan itu mungkin yang lebih akan dikedepankan atau dikembangkan," ucap Solihin.
Untuk mekanisme pencairan jaminan kredit, ia mengungkapkan bahwa tidak ada kriteria khusus sesuai dengan peraturan yang dijalankan perbankan yang memberikan kredit usaha rakyat itu.
"Sama saja untuk standar prosedur KUR dengan KUR lainnya dengan jenis kredit, pengalaman dan jangka waktu, tidak ada kriteria khusus," katanya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016