Singaraja (Antara Bali) - Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana, mengundang masyarakat Kampung Barokah, Desa Celukan Bawang membahas kisruh keberadaan kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang melintang di atas rumah warga di wilayah kampung setempat.
Pertemuan yang digelar Senin (28/3) itu dihadiri pula Direktur Bisnis PLN Jawa Bagian Timur dan Bali, Amir Subekti, Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, Dandim Buleleng, Kolonel Infantri Budi Prasetyo, Kepala Kejaksaan Tinggi Buleleng, Sumarjo, Kapolres Buleleng, AKBP Harry Haryadi Badjuri dan sejumlah perwakilan warga Kampung Barokah.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, pertemuan diselenggarakan guna mencari penyelesaian masalah yang sudah berlarut-larut selama ini antara PLN dan warga terkiat keberadaan kabel SUTT.
Menurut dia, secara pribadi, pihaknya berharap PLN memenuhi janji yang sudah disampaikan sebelumnya pada 27 Februari 2015 untuk mengakomodir warga, apakah itu tetap para perjanjian sebelumnya dengan memindahkan SUTT ke lokasi lain ataupun dengan opsi atau cara lainnya.
Selain itu, Agus menambahkan, Pemkab berencana akan meninjau keberadaan SUTT itu bersama PLN dan warga pada Kamis (31/3) mendatang. "Mari kita bahas bersama-sama lebih lanjut nanti. Kita bahas di lokasi langsung sehingga lebih paham dengan situasi," katanya.
Dikatakan pula, pertemuan lanjutan itu merupakan titik puncak mencari solusi permasalahan yang ada apakah dengan pemindahan SUTT atau relokasi warga menuju daerah lain.
"Kami berharap semua damai dan berjalan sesuai kehendak bersama sama yang diinginkan. Tidak ada lagi saling menyalahkan demi kemajuan daerah yang kita cintai." papar dia.
Sementara itu, Direktur Bisnis PLN Jawa Bagian Timur dan Bali, Amir Subekti menyatakan, semua pihak agar punya pemahaman yang sama bahwa PLN adalah perusahaan negara yang melayani, bukan di Buleleng tetapi juga Bali dan Indonesia.
Kepentingan kami adalah memenuhi kebutuhan masyarakat luas dan terkait kisruh di Celukan Bawang sudah kami kaji sejak lama, dimana opsi pemindahan SUTT apakah tidak mengalami permasalahan sama dengan warga lainnya pula, maka daripada itu diperlukan waktu yang lebih panjang," paparnya
Ia menuturkan, PLN pada dasarnya juga sangat terbuka apabila ada usulan usulan untuk mencari solusi terbaik. "Kami siap membahas isu pemindahan warga bersama bupati dan warga pada Kamis (31/3) mendatang. Jika harus dipindah PLN siap mencarikan dana untuk itu. Terpenting permasalahan ini cepat selesai," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Pertemuan yang digelar Senin (28/3) itu dihadiri pula Direktur Bisnis PLN Jawa Bagian Timur dan Bali, Amir Subekti, Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, Dandim Buleleng, Kolonel Infantri Budi Prasetyo, Kepala Kejaksaan Tinggi Buleleng, Sumarjo, Kapolres Buleleng, AKBP Harry Haryadi Badjuri dan sejumlah perwakilan warga Kampung Barokah.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, pertemuan diselenggarakan guna mencari penyelesaian masalah yang sudah berlarut-larut selama ini antara PLN dan warga terkiat keberadaan kabel SUTT.
Menurut dia, secara pribadi, pihaknya berharap PLN memenuhi janji yang sudah disampaikan sebelumnya pada 27 Februari 2015 untuk mengakomodir warga, apakah itu tetap para perjanjian sebelumnya dengan memindahkan SUTT ke lokasi lain ataupun dengan opsi atau cara lainnya.
Selain itu, Agus menambahkan, Pemkab berencana akan meninjau keberadaan SUTT itu bersama PLN dan warga pada Kamis (31/3) mendatang. "Mari kita bahas bersama-sama lebih lanjut nanti. Kita bahas di lokasi langsung sehingga lebih paham dengan situasi," katanya.
Dikatakan pula, pertemuan lanjutan itu merupakan titik puncak mencari solusi permasalahan yang ada apakah dengan pemindahan SUTT atau relokasi warga menuju daerah lain.
"Kami berharap semua damai dan berjalan sesuai kehendak bersama sama yang diinginkan. Tidak ada lagi saling menyalahkan demi kemajuan daerah yang kita cintai." papar dia.
Sementara itu, Direktur Bisnis PLN Jawa Bagian Timur dan Bali, Amir Subekti menyatakan, semua pihak agar punya pemahaman yang sama bahwa PLN adalah perusahaan negara yang melayani, bukan di Buleleng tetapi juga Bali dan Indonesia.
Kepentingan kami adalah memenuhi kebutuhan masyarakat luas dan terkait kisruh di Celukan Bawang sudah kami kaji sejak lama, dimana opsi pemindahan SUTT apakah tidak mengalami permasalahan sama dengan warga lainnya pula, maka daripada itu diperlukan waktu yang lebih panjang," paparnya
Ia menuturkan, PLN pada dasarnya juga sangat terbuka apabila ada usulan usulan untuk mencari solusi terbaik. "Kami siap membahas isu pemindahan warga bersama bupati dan warga pada Kamis (31/3) mendatang. Jika harus dipindah PLN siap mencarikan dana untuk itu. Terpenting permasalahan ini cepat selesai," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016