Gianyar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat agar serius mencegah wabah demam berdarah menyusul banyaknya rumah sakit di Pulau Dewata itu yang tidak mampu menampung pasien penyakit disebabkan oleh nyamuk "aedes aegypti" tersebut.

"Pencegahanya harus terus kita laksanakan dengan gerakan 3M (menutup tempat penyimpanan air, menguras bak mandi dan menimbun kaleng dan botol bekas) tersebut, walaupun saat ini perilaku nyamuk itu sudah sangat berubah, namun kita tetap harus membasmi penyebab penyakit demam berdarah," katanya saat berkunjung ke RSUD Sanjiwani, Kabupaten Gianyar, Jumat.

Dalam kunjungannya yang bertujuan untuk melihat kondisi pasien DB tersebut, Pastika berharap dapat mencari solusi agar permasalahan jumlah pasien yang melebihi kapasitas rumah sakit teratasi.

Dia mengharapkan adanya pengembangan dari rumah sakit khususnya di RSUD Sanjiwani yang jumlah pasien penderita DB mencapai 90 orang.

"Ini secara bertahap harus terus dikembangkan sehingga mampu menampung seluruh pasien. Kalau tidak bisa melebar, ya dibuat ke atas, mengingat lahan terbatas sementara pertumbuhan penduduk yang makin bertambah," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pastika yang turut didampingi oleh Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra juga menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan beberapa pasien yang sebagian besar mengaku masih menggunakan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) daripada Jaminan Kesehatan Nasional untuk berobat.

Menurut para pasien tersebut, penggunaan JKBM dianggap lebih mudah daripada JKN dan lebih banyak mencakup kebutuhan kesehatan masyarakat sehingga lebih meringankan beban dari masyarakat.

"Ini nanti akan menjadi pertimbangan kita dalam menyatukan JKBM dengan JKN tersebut, dan mungkin penyatuan tersebut bisa kita undur mengingat banyaknya masyarakat yang masih sangat memerlukan dan merasa lebih ringan jika menggunakan JKBM tersebut," kata Pastika.

Pastika juga sempat menyapa para penunggu pasien di RSUD tersebut dan berbagi resep mengenai cara mencegah penyakit jantung dan stroke.

Saat ini banyak penderita jantung di usia muda. Menurut dia, fenomena gaya hidup modern dan pola makan yang salah dan jarang berolahraga sering kali menjadi pemicunya.

"Mumpung saat ini masih muda dan sehat, kita jaga kesehatan kita. Jaga pola makan dan rajin berolahraga," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016