Denpasar (Antara Bali) - Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Lingkungan Murti Sarjono MSc mengatakan pengembangan kelapa sawit di Indonesia sampai saat ini telah memberikan peranan sangat penting bagi kehidupan masyarakat.

"Dari segi pendapatan negara, devisa ekspor yang dihasilkan dari produk kelapa sawit tahun 2014 mencapai 19,56 miliar dolar AS (Rp250 triliun lebih) atau 10 persen lebih dari APBN," kata Murti pada acara "Konferensi Internasional Kelapa Sawit dan Lingkungan 2016" di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Ia mengatakan dengan produksi 2014 sebesar 29,34 juta ton minyak kelapa sawit (CPO), sehingga Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dan bersama-sama dengan Malaysia saat ini menguasai sekitar 85 persen produksi minyak sawit dunia.

"Kebutuhan minyak nabati dunia saat ini lebih dari 50 persen bersumber dari minyak kelapa sawit, sisanya berasal dari minyak rafe seed, bunga matahari, kedelai, minyak kelapa, kacang tanah dan minyak biji kapas," ujarnya.

Dikatakan perkebunan kelapa sawit yang luasannya saat ini lebih dari 10 juta hektare, sekitar 41 persen adalah perusahaan perkebunan rakyat.

Murti lebih lanjut menjelaskan pengusaha kelapa sawit saat ini menyerap dari 4,5 juta tenaga kerja di sektor pertanian. Penyerapan tenaga kerja itu akan lebih besar lagi kalau termasuk tenaga kerja di non-pertanian dan jasa pad agribisnis.

Dari segi pengembangan wilayah, telah terbukti bahwa pembangunan kelapa sawit yang umumnya dibangun di daerah terpencil, telah mampu mendorong berkembangnya wilayah dengan sentra ekonomi berbasis kelapa sawit.

Tanaman kelapa sawit yang berbentuk pohon, kata dia, tentunya ikut berperan dalam pelestarian lingkungan hidup, terutama dalam memfiksasi CO2 (karbondioksida) menjadi O2 (oksigen), serta merubah lahan telantar menjadi kebun kelapa sawit yang lebih memberi arti ekonomi.

"Kalau kita perhatikan pada tahun 2015 perkebunan kelapa sawit diperkirakan mampu memfiksasi CO2 sejumlah 136,8 juta ton, CO2 ekuivalen menjadi O2 sejumlah 438 juta ton oksigen," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016