Denpasar (Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) kembali menurunkan harga Pertalite menjadi Rp7.300 per liter dari harga sebelumnya Rp7.500 mulai 15 Maret 2016.
"Dengan harga barunya, Pertalite kini makin kompetitif," kata Area Manager Communication and Relations Pertamina Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Heppy Wulansari, Selasa.
Menurut dia, selisih harga Pertalite dengan Premium kini semakin tipis, yaitu hanya Rp250 per liter.
Untuk itu, ia mengharapkan pengguna bensin jenis premium untuk beralih menggunakan bahan bakar baru itu yang dinilai memiliki keunggulan dibandingkan premium.
"Ini merupakan saat yang tepat bagi masyarakat pengguna Premium untuk mencoba keunggulan Pertalite. Karena dengan harga Pertalite yang hanya selisih tipis dengan Premium, konsumen sudah bisa mendapat manfaat yang lebih baik untuk kendaraannya," ungkapnya.
Pertalite merupakan produk terbaru dari Pertamina yang mulai diluncurkan sejak pertengahan 2015.
Bahan bakar itu memiliki level "research octane number " (RON) 90, yang membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini lebih baik dibandingkan dengan Premium yang memiliki RON 88.
Pertalite sesuai untuk digunakan kendaraan bermotor roda dua hingga kendaraan berukuran menengah.
Hingga saat ini, Heppy menyatakan penjualan Pertalite terus mengalami peningkatan dari total 1.143 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Pertamina Marketing Operation Regional V, 538 SPBU di antaranya menyediakan produk baru itu.
Pertamina juga melakukan penurunan harga pada produk Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex masing-masing sebesar Rp200 per liter.
"Selain melakukan penyesuaian harga, kami juga terus menjaga ketahanan stok dan kualitas pelayanan di SPBU," imbuh Heppy. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Dengan harga barunya, Pertalite kini makin kompetitif," kata Area Manager Communication and Relations Pertamina Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Heppy Wulansari, Selasa.
Menurut dia, selisih harga Pertalite dengan Premium kini semakin tipis, yaitu hanya Rp250 per liter.
Untuk itu, ia mengharapkan pengguna bensin jenis premium untuk beralih menggunakan bahan bakar baru itu yang dinilai memiliki keunggulan dibandingkan premium.
"Ini merupakan saat yang tepat bagi masyarakat pengguna Premium untuk mencoba keunggulan Pertalite. Karena dengan harga Pertalite yang hanya selisih tipis dengan Premium, konsumen sudah bisa mendapat manfaat yang lebih baik untuk kendaraannya," ungkapnya.
Pertalite merupakan produk terbaru dari Pertamina yang mulai diluncurkan sejak pertengahan 2015.
Bahan bakar itu memiliki level "research octane number " (RON) 90, yang membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini lebih baik dibandingkan dengan Premium yang memiliki RON 88.
Pertalite sesuai untuk digunakan kendaraan bermotor roda dua hingga kendaraan berukuran menengah.
Hingga saat ini, Heppy menyatakan penjualan Pertalite terus mengalami peningkatan dari total 1.143 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Pertamina Marketing Operation Regional V, 538 SPBU di antaranya menyediakan produk baru itu.
Pertamina juga melakukan penurunan harga pada produk Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex masing-masing sebesar Rp200 per liter.
"Selain melakukan penyesuaian harga, kami juga terus menjaga ketahanan stok dan kualitas pelayanan di SPBU," imbuh Heppy. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016