Tabanan (Antara Bali) - Menjelang Hari Raya Galungan (8/12) dan Kuningan (18/12), para pedagang musiman yang menyediakan bahan untuk perlengkapan persembahyangan mulai merambah Kota Tabanan.
Berdasarkan pantauan di Tabanan, Minggu, para pedagang banyak menjual perlengkapan Hari Raya Galungan dan Kuningan seperti bambu penjor, janur dan perlengkapan lainnya.
"Kalau di Tabanan memang jarang yang beli 'sampean penjor' sebab warga banyak yang membuat sendiri," ujar Aka, salah seorang pedagang.
Para pedagang tersebar di seputaran kantor camat dan dekat Polsek Kediri dengan membawa aneka asesoris penjor yang dipajang di pinggir jalan jurusan obyek wisata Tanah Lot.
"Saya mencari pelanggan yang ingin membeli penjor jadi. Saya menjual yang sudah serba jadi saja, tinggal tempel pasang," ujarnya.
Untuk pedagang "sampean penjor" di Tabanan, memang tidak sebanyak yang ditemukan di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Selain di wilayah Kecamatan Kediri, para pedagang juga menjajakan barang jualannya di daerah Kecamatan Marga seperti di jalur Alas Kedaton-Kuwum.
Seperti diketahui, dalam rangka perayaan Galungan dan Kuningan, umat Hindu di Bali memasang penjor dengan menancapkannya di depan rumah masing-masing selama lebih kurang satu-setengah bulan.
Menurut Aka, sampean penjor dibuat dari bahan bukan janur seperti biasanya, sehingga tahan lama dan lebih kuat dari terpaan hujan maupun terik matahari.
"Kalau memakai ental, bisa tahan lebih lama, sedangkan kalau janur cepat layu, kering," katanya sembari menyebut harga sampean penjor yang cukup beragam.
Harga penjor bergantung seni dan keindahannya. Harga dipatok mulai Rp20 ribu untuk ukuran sederhana hingga ratusan ribu untuk bentuk yang lebih mewah.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Berdasarkan pantauan di Tabanan, Minggu, para pedagang banyak menjual perlengkapan Hari Raya Galungan dan Kuningan seperti bambu penjor, janur dan perlengkapan lainnya.
"Kalau di Tabanan memang jarang yang beli 'sampean penjor' sebab warga banyak yang membuat sendiri," ujar Aka, salah seorang pedagang.
Para pedagang tersebar di seputaran kantor camat dan dekat Polsek Kediri dengan membawa aneka asesoris penjor yang dipajang di pinggir jalan jurusan obyek wisata Tanah Lot.
"Saya mencari pelanggan yang ingin membeli penjor jadi. Saya menjual yang sudah serba jadi saja, tinggal tempel pasang," ujarnya.
Untuk pedagang "sampean penjor" di Tabanan, memang tidak sebanyak yang ditemukan di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Selain di wilayah Kecamatan Kediri, para pedagang juga menjajakan barang jualannya di daerah Kecamatan Marga seperti di jalur Alas Kedaton-Kuwum.
Seperti diketahui, dalam rangka perayaan Galungan dan Kuningan, umat Hindu di Bali memasang penjor dengan menancapkannya di depan rumah masing-masing selama lebih kurang satu-setengah bulan.
Menurut Aka, sampean penjor dibuat dari bahan bukan janur seperti biasanya, sehingga tahan lama dan lebih kuat dari terpaan hujan maupun terik matahari.
"Kalau memakai ental, bisa tahan lebih lama, sedangkan kalau janur cepat layu, kering," katanya sembari menyebut harga sampean penjor yang cukup beragam.
Harga penjor bergantung seni dan keindahannya. Harga dipatok mulai Rp20 ribu untuk ukuran sederhana hingga ratusan ribu untuk bentuk yang lebih mewah.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010