Denpasar (Antara Bali) - Berdasarkan hasil survei Komisi Penanggulangan AIDS Kota Denpasar yang dilakukan Oktober 2010, sekitar 70 persen pekerja seks komersial (PSK) yang biasa beroperasi di Jalan Bung Tomo positif HIV.

"Hasil survei itu cukup mengejutkan, karena PSK yang beroperasi di Jalan Bung Tomo yang positf HIV mencapai 70 persen," kata Sri Mulyanti, asisten koordinator KPA Denpasar, Sabtu.

Dijelaskan, hasil itu mengejutkan karena terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam kurun waktu satu tahun.

"Jika dibandingkan tahun 2009 tentunya hasil survei itu menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi. Tahun lalu sekitar 40 persen PSK yang positif HIV," ujarnya.

Menurut Sri MUlyanti, perkembangan kasus HIV dan AIDS di ibu kota Provinsi Bali kian menunjukan peningkatan yang signifikan. Bahkan penularan virus HIV dan AIDS kemungkinan tidak bisa menurun.

"Kami berharap melalui berbagai program penanggulangan HIV dan AIDS, grafik kasus penyakit mematikan tersebut tidak terlalu naik," katanya.

Sedangkan untuk PSK di lokalisasi daerah wisata Pantai Sanur yang positif HIV hanya  23 persen.

"Kami juga berharap masyarakat mewaspadai dan menghindari perilaku berisiko tertular penyakit yang belum ada obatnya tersebut," ujarnya.

Seperti diketahui, ucapnya, saat ini ada dua penyebab penularan HIV dan AIDS yang berdasarkan perilaku yang beresiko, yakni hubungan seksual berganti pasangan dan penggunaan alat suntik secara bersama-sama.

Untuk itu dilakukan sosialisasi kepada seluruh komponen masyarakat mengenai pentingnya perilaku yang sehat.

Terlebih sejak ditemukannya kasus HIV dan AIDS di Bali tahun 1987, tidak sedikit warga Pulau Dewata yang sudah terjangkit penyakit mematikan itu.

Selain itu, Sri Mulyanti juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak diskriminatif terhadap orang dengan HIV dan AIDS (Odha), karena mereka juga harus mendapat hak yang sama dalam hal kesehatan dan juga pendidikan.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010