Denpasar (Antara Bali) - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali triwulan I-2016 diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,95 persen - 6,35 persen (yoy) dan keyakinan tersebut didorong oleh perkiraan peningkatan kinerja sebagian besar lapangan usaha.
Kepala Bank Indonesia Provionasi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa menyebutkan peningkatan tersebut bersumber dari perbaikan kinerja lapangan usaha sektor pariwisata seiring dengan Hari Raya Imlek yang mendorong kunjungan wisman asal Tiongkok.
Ia dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Bali Triwulan IV/2015 menyebutkan peningkatan lapangan usaha ini juga didorong oleh MICE pada triwulan ini, salah satunya Bali Clean Energy Forum.
Sejalan dengan kondisi tersebut, lapangan usaha pendukung industri pariwisata, salah satunya lapangan usaha perdagangan besar dan eceran diperkirakan turut mengalami peningkatan yang juga didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga.
Selain itu, optimisme akan peningkatan kinerja perekonomian pada triwulan I-2016 juga didukung oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan seiring dengan masuknya musim panen raya pada Februari - Maret dan masuknya musim penghujan.
Setyowati pada kesempatan itu juga mengkhawatirkan masih terdapat resiko tertahannya pertumbuhan kinerja pertanian berkenaan dengan anomali cuaca karena adanya La Nina serta melambatnya kinerja industri pariwisata sebagai dampak berkembangnya isu - isu keamanan.
Dari sisi permintaan, ia menyebutkan, peningkatan pertumbuhan triwulan I-2016 diperkirakan didorong oleh komponen konsumsi rumah tangga dan perbaikan kinerja ekspor dari usaha industri kecil dan aneka barang kerajinan Bali.
Pimpinan Bank Indonesia Bali ini juga menyebutkan dari sisi konsumsi rumah tangga, perkiraan peningkatan terjadi seiring dengan kenaikan upah minimum provinsi (UMP), penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif tenaga listrik (TTL), dan elpiji, serta perayaan hari raya keagamaan (Galungan dan Imlek).
Diperkirakan peningkatan kinerja ekspor, seiring dengan perkiraan peningkatan kunjungan wisman yang mendorong kinerja ekspor jasa salah satunya terdapat 200 pesawat carter asal Tiongkok yang membawa 5000 penumpang.
Di sisi lain peningkatan kinerja ekspor komoditas didorong seiring dengan perbaikan kondisi perekonomian negara tujuan ekspor yang berdampak pada peningkatan permintaan global, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara Asia lainnya.
Namun demikian, resiko tertahannya pertumbuhan pada triwulan I-2016 terjadi seiring dengan kinerja konsumsi pemerintah dan investasi yang masih rendah di awal tahun sesuai dengan pola musimannya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala Bank Indonesia Provionasi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa menyebutkan peningkatan tersebut bersumber dari perbaikan kinerja lapangan usaha sektor pariwisata seiring dengan Hari Raya Imlek yang mendorong kunjungan wisman asal Tiongkok.
Ia dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Bali Triwulan IV/2015 menyebutkan peningkatan lapangan usaha ini juga didorong oleh MICE pada triwulan ini, salah satunya Bali Clean Energy Forum.
Sejalan dengan kondisi tersebut, lapangan usaha pendukung industri pariwisata, salah satunya lapangan usaha perdagangan besar dan eceran diperkirakan turut mengalami peningkatan yang juga didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga.
Selain itu, optimisme akan peningkatan kinerja perekonomian pada triwulan I-2016 juga didukung oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan seiring dengan masuknya musim panen raya pada Februari - Maret dan masuknya musim penghujan.
Setyowati pada kesempatan itu juga mengkhawatirkan masih terdapat resiko tertahannya pertumbuhan kinerja pertanian berkenaan dengan anomali cuaca karena adanya La Nina serta melambatnya kinerja industri pariwisata sebagai dampak berkembangnya isu - isu keamanan.
Dari sisi permintaan, ia menyebutkan, peningkatan pertumbuhan triwulan I-2016 diperkirakan didorong oleh komponen konsumsi rumah tangga dan perbaikan kinerja ekspor dari usaha industri kecil dan aneka barang kerajinan Bali.
Pimpinan Bank Indonesia Bali ini juga menyebutkan dari sisi konsumsi rumah tangga, perkiraan peningkatan terjadi seiring dengan kenaikan upah minimum provinsi (UMP), penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif tenaga listrik (TTL), dan elpiji, serta perayaan hari raya keagamaan (Galungan dan Imlek).
Diperkirakan peningkatan kinerja ekspor, seiring dengan perkiraan peningkatan kunjungan wisman yang mendorong kinerja ekspor jasa salah satunya terdapat 200 pesawat carter asal Tiongkok yang membawa 5000 penumpang.
Di sisi lain peningkatan kinerja ekspor komoditas didorong seiring dengan perbaikan kondisi perekonomian negara tujuan ekspor yang berdampak pada peningkatan permintaan global, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara Asia lainnya.
Namun demikian, resiko tertahannya pertumbuhan pada triwulan I-2016 terjadi seiring dengan kinerja konsumsi pemerintah dan investasi yang masih rendah di awal tahun sesuai dengan pola musimannya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016