Denpasar (Antara Bali) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar mendorong para pengrajin untuk memiliki sertifikasi kompetensi, untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) agar bisa kompetensi berdaya saing.

Ketua Dekranasda Kota Denpasar Ny. Selly Darmawijaya Mantra saat bincang-bincang di Radio (RPKD) Kota Denpasar, Selasa mengatakan pihaknya sudah melakukan pemantauan dan pembinaan kepada para pengrajin sesuai dengan tujuan dibentuknya Dekranasda, yakni sebagai wadah berhimpunnya segenap pamangku kepentingan seni kerajinan di Indonesia.

Selly Mantra mengatakan untuk menghadapi MEA dan membangkitkan para pengerajin pada tahun 2016 Dekranasda memiliki beberapa program kegiatan. Program kegiatan yang akan dilaksanakan adalah mengikuti "Inacraft" di Jakarta, pameran pembangunan dan kegiatan lainnya.

"Kami sudah menyiapkan beberapa kegiatan untuk para perajin yang terkabung dalam Dekranasda Denpasar, salah satunya mengikuti `Inacraft` di Jakarta," ujarnya.

Ia mengatakan untuk meningkatkan dan membangkitkan ekonomi masyarakat, Deskranasda Kota Denpasar kembali melaksanakan pemilihan "Duta Endek". Tujuannya mempromosikan dan menginformasikan kain ikat endek. Karena kain endek selain untuk upacara keagamaan juga bisa digunakan pada acara formal maupun nonformal.

Sedangkan untuk program kegiatan yang telah dilaksanakan Dekranasda Kota Denpasar adalah memantau dan melakukan pembinaan kepada pengrajin di empat kecamatan se-Kota Denpasar. Pembinaan tersebut dilakukan langsung mendatangi perajin yang telah dilaksanakan pada Agustus sampai November 2015.

"Dalam pemantauan dan pembinaan itu dilakukan sebanyak tiga hingga empat lokasi atau pengrajin," kata Selly Mantra.

Ia menjelaskan, pada pembinaan tersebut pihaknya menyampaikan cara meningkatkan daya saing para pengerajin, melalui peningkatan kualitas, desain, kemasan dan sebagainya. Selain pembinaan pihaknya juga menggali potensi-potensi kerajinan yang baru untuk diarahkan pada produk yang siap dipromosikan.

Setelah memantau, kata dia, pihaknya juga melakukan evaluasi agar menemukan kekurangan para pengrajin. Disamping itu juga melakukan seleksi serta mengajak untuk mengikuti pameran daerah yang dilaksanakan setiap tahun.

Untuk meningkatkan sumber daya alam pihaknya juga melakukan pelatihan terhadap penenun endek. Mengingat generasi muda belum banyak yang tertarik untuk menjadi penenun.

Namun sebagai penenun tersebut, Ny. Selly Mantra mengatakan sangat berpeluang untuk ke depannya. Mengingat kebutuhan kain ikan para perancang busana mulai karyanya mengkombinasikan dengan gaya modern.

"Untuk itu kami mengumpulkan generasi muda dan anak-anak putus sekolah dan diberikan pelatihan menenun endek. Dengan demikian generasi muda mencintai pekerjaan sebagai penenun," ujarnya.

Ia mengatakan kegiatan menenun membutuhkan konsentrasi sehingga dari 15 yang mengikuti pelatihan, yang benar jadi atau bisa paling banyak dua orang.

"Pekerjaan menenun membutuhkan konsentrasi. Karena itu kami terus melakukan pelatihan agar tersedia penenun kain ikat endek yang andal dan profesional," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016