Bangli (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyoroti pengelolaan objek wisata di Kabupaten Bangli yang selama ini dinilai belum dikelola dengan baik.

"Bangli termasuk kabupaten dengan pendapatan asli daerah paling kecil di Bali, padahal memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan khususnya pariwisata. Banyak tempat yang indah disini terutama kawasan Batur, tetapi belum terkelola dengan baik," kata Pastik di sela-sela menghadiri Gerakan Kebersihan Sampah Plastik, di Museum Geopark, Kabupaten Bangli, Jumat.

Pastika mengatakan sebelumnya sempat mengusulkan Dinas Pariwisata Bangli agar berkantor di tempat itu (Kintamani-red), karena dipandang titik gravitasinya di daerah itu.

"Jika sudah di sini kita bisa tahu apa yang terjadi dan memberi penanganan yang cepat. Itu dululah, sangat sederhana," ucapnya.

Selain itu, dia mengimbau masyarakat Kabupaten Bangli yang hidup dari sektor pariwisata agar menjaga lingkungan dengan baik. Ia menyoroti terlalu banyak pedagang di trotoar, padahal seharusnya tidak ada pedagang di trotoar, trotoar harus bersih.

"Harusnya tidak ada pedagang yang nawar-nawarin barang, itu membuat wisatawan sangat tidak nyaman. Coba deh sepanjang jalan menuju daerah ini ditanamain tanaman bunga, saya yakin pasti akan menarik," ujar Pastika.

Terkait pelaksanaan gerakan kebersihan sampah plastik, Pastika berharap bisa mengingatkan kembali akan ancaman dari sampah plastik yang sangat berbahaya di samping beberapa manfaatnya.

"Kegiatan bersih-bersih seperti ini sudah sering kita laksanakan, namun kita tetap perlu momentum yang bisa mengingatkan kembali apa yang kita lakukan, dan untuk apa yang kita lakukan. Plastik itu sangat berbahaya, di samping manfaat yang diberikannya," katanya.

Di samping itu, lanjut dia, plastik itu bagus, gampang, nyaman, dan terkadang bisa dijadikan media iklan oleh toko-toko. Namun di balik kenyamanan itu ada ancaman yang menanti dan harus dibayar, kalau tidak segera disadari.

Untuk penanganan sampah plastik, Pastika berharap masyarakat bisa melaksanakan 3 R (Reuse, Reduce, dan Recycle).

"Untuk mengurangi jumlah sampah plastik, mari kita lakukan 3 tindakan 3 R, yakni Reuse berarti menggunakan kembali, jika ingin berbelanja tolong bawa plastik yang masih bisa difungsikan dari rumah, Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016