Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Ngakan Made Samudra mengatakan penertiban ponton atau perlengkapan pendukung kapal motor berlabuh di perairan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung sesuatu yang mendesak.
"Saya mendesak instansi terkait untuk menertibkan para pemilik ponton tersebut sehingga tidak menganggu habitat terumbu karang di kawasan wisata Nusa Penida, katanya di Denpasar, Jumat.
Langkah penertiban tersebut dalam upaya kelestarian terumbu karang dan habitat yang ada diperairan Nusa Penida yang saat ini sedang naik daun dalam sektor pariwisata.
Apalagi kawasan perairan di Nusa Penida menjadi kawasan favorit bagi wisatawan asing yang berlibur ke Bali untuk menyelam maupun `snorkling`.
Karena itu semua komponen masyarakat harus menjaga lingkungan, baik di darat maupun di laut, ujar politikus asal Kecamatan Nusa Penida itu.
Menurut dia, kawasan Nusa Penida sudah lama di kenal para turis, namun mulai bergeliat pada 15 tahun ini. Ketenaran potensi kawasan Pulau Nusa Penida karena keindahan terumbu karangnya yang dihuni beranekaragam ikan hias.
"Oleh karena itu pemilih `pontoon` harus ikut serta menjaga keindahan terumbu karang tersebut agar tidak sampai merusak ekosistem yang sulit diperbaiki tersebut," ujar politikus Partai Demokrat.
Langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah, kata dia, dengan jalan melakukan pembinaan dan sosialisasi bagi komponen pariwisata yang bergerak disektor wisata itu, termasuk juga pemilik "pontoon", sehingga andalan wisata agar tidak rusak.
"Perlu dilakukan pembinaan, sehingga aktivitas pendukung pariwisata tidak sampai merusak objek wisata yang menjadi andalannya, seperti kawasan terumbu karang tersebut," ucap anggota Komisi I DPRD Bali.
Bila itu semua bisa dilakukan maka andalan favorit wisata akan tetap lestari, begitu juga pendukung fasilitas pariwisata akan terus berlanjut.
"Jadi ada sinergisitas antara keberadaan objek wisata dengan pengelola pendukung pariwisata itu. Semua tujuannya adalah bagaimana lingkungan tetap lestari dan wisatawan semakin banyak ke Bali, khususnya mengunjungi kawasan Pulau Nusa Penida sekitarnya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya mendesak instansi terkait untuk menertibkan para pemilik ponton tersebut sehingga tidak menganggu habitat terumbu karang di kawasan wisata Nusa Penida, katanya di Denpasar, Jumat.
Langkah penertiban tersebut dalam upaya kelestarian terumbu karang dan habitat yang ada diperairan Nusa Penida yang saat ini sedang naik daun dalam sektor pariwisata.
Apalagi kawasan perairan di Nusa Penida menjadi kawasan favorit bagi wisatawan asing yang berlibur ke Bali untuk menyelam maupun `snorkling`.
Karena itu semua komponen masyarakat harus menjaga lingkungan, baik di darat maupun di laut, ujar politikus asal Kecamatan Nusa Penida itu.
Menurut dia, kawasan Nusa Penida sudah lama di kenal para turis, namun mulai bergeliat pada 15 tahun ini. Ketenaran potensi kawasan Pulau Nusa Penida karena keindahan terumbu karangnya yang dihuni beranekaragam ikan hias.
"Oleh karena itu pemilih `pontoon` harus ikut serta menjaga keindahan terumbu karang tersebut agar tidak sampai merusak ekosistem yang sulit diperbaiki tersebut," ujar politikus Partai Demokrat.
Langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah, kata dia, dengan jalan melakukan pembinaan dan sosialisasi bagi komponen pariwisata yang bergerak disektor wisata itu, termasuk juga pemilik "pontoon", sehingga andalan wisata agar tidak rusak.
"Perlu dilakukan pembinaan, sehingga aktivitas pendukung pariwisata tidak sampai merusak objek wisata yang menjadi andalannya, seperti kawasan terumbu karang tersebut," ucap anggota Komisi I DPRD Bali.
Bila itu semua bisa dilakukan maka andalan favorit wisata akan tetap lestari, begitu juga pendukung fasilitas pariwisata akan terus berlanjut.
"Jadi ada sinergisitas antara keberadaan objek wisata dengan pengelola pendukung pariwisata itu. Semua tujuannya adalah bagaimana lingkungan tetap lestari dan wisatawan semakin banyak ke Bali, khususnya mengunjungi kawasan Pulau Nusa Penida sekitarnya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016