Singaraja, (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali melalui Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian setempat menyatakan pembangunan Pasar Seririt segera ditender pasca mengalami peristiwa kebakaran pada 2014 silam.

"Renovasi Pasar Seririt segera akan masuk tender paling lambat akhir bulan Februari 2016, " kata Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng, Made Arnike di Singaraja, Kamis.

Menurut Arnika, Pasar Seririt dianggarkan dari APBD Kabupaten Buleleng senilai Rp12 miliar dimana jumlah anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk memperbaiki ribuan kios yang ada di tersebut.

"Segera akan ditenderkan, karena Detail Enginering Design (DED) sudah selesai pada September 2015 lalu," ujar Arnika.

Arnika juga mengatakan, sebelum ditentukan keputusan perehaban Pasar Seririt, sudah sempat menjalani "test harmer" untuk mengecek kekuatan dasar bangunan karena dinilai masih kuat dan layak maka kerusakan pasra Seririt yang diakibatkan oleh peristiwa kebakaran hebat tersebut, hanya akan direhab.

Selain perehaban Pasar Seririt, Arnika juga menjelaskan pihaknya akan melakukan revitalisasi tiga pasar desa. Awalnya Pemkab Buleleng menyediakan anggaran sebesar Rp14 miliar untuk perbaikan pasar dimana Rp12 miliarnya telah dialokasikan untuk perehaban Pasar Seririt.

"Nah sisanya sebanyak Rp2 miliar akan dibagi tiga untuk melakukan revitalisasi tiga pasar desa yang besar anggarannya berkisar Rp500 -Rp 800 juta," kata dia.

Ketiganya, lanjutnya adalah Pasar Desa Bebetin, Pasar Desa Penarukan, serta Pasar Desa Banyuning. Ketiga pasar desa itu sudah sempat diajukan dalam Musrenbang 2014 lalu, namun belum bisa dijawab pemerintah pada tahun 2015.

"Rencananya memang tiga pasar itu. Ketiganya sudah masuk Musrenbang 2014. Tapi karena tahun ini anggarannya terbatas, baru bisa kami jawab tahun 2016," jelas Arnika.

Menurut Arnika perbaikan tiga pasar tradisional itu belum final. Pihaknya masih berusaha mencari anggaran tambahan dari kementerian, agar ada lebih banyak pasar desa lagi yang bisa direhab karena sampai saat ini terdata masih ada puluhan pasar desa yang ada di antrean untuk direvitalisasi.

"Kami masih berusaha mengajukan dana tugas pembantuan dan dana alokasi khusus ke beberapa kementerian. Harapannya dari kementerian bisa membantu kami memberikan tambahan dana untuk rehab pasar desa lainnya," imbuhnya. (KUN)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016