Denpasar (Antara Bali) - Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri berkomitmen melanjutkan pembangunan dermaga pesiar Pelabuhan Tanah Ampo yang sampai saat ini masih terbengkalai.
"Semua akan kami tuangkan ke RPJM (rencana pembangunan jangka menengah)," katanya usai dilantik di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pihaknya telah memikirkan kelanjutan pembangunan pelabuhan pesiar tersebut yang saat ini panjang dermaga pelabuhan tersebut kurang dari 300 meter.
Akibatnya, pelabuhan pesiar itu belum bisa dioperasikan secara optimal padahal biaya pembangunannya telah menelan ratusan miliar rupiah sejak tahun 2006.
"Sudah kami pikirkan. Cuma sekarang kami baru dilantik," kata politisi kelahiran tahun 1967 itu.
Meski demikian, pemerintahnya saat ini tidak bisa menggunakan anggaran tahun 2016 untuk Tanah Ampo mengingat anggaran tahun ini telah disahkan sebelumnya.
Adanya pelabuhan pesiar di kawasan Bali Timur itu diharapkan mendongrak ekonomi di Karangasem dan Pulau Dewata.
Selain komitmen pembangunan infrastruktur, pihaknya juga ingin menekan angka kemiskinan di daerah setempat melalui pendidikan yang dituangkan ke dalam visi misi selama kepemimpinannya.
"Taraf pendidikan di Karangasem masih kurang, rata-rata masih 5,8 tahun. Jadi minimal itu ada peningkatan paling tidak delapan tahun lebih," katanya.
Secara bertahap, bersama pasangan wakil bupati terpilih, Wayan Arta Dipa akan mengoptimalkan pendidikan di kabupaten yang dikenal dengan Bumi Lahar tersebut.
Visi misi yang bertajuk "Cerdas Bersih Bermartabat Berlandarkan Tri Hita Karana" itu dituangkan ke dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) selama lima tahun.
I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Wayan Arta Dipa dilantik Gubernur Bali, Made Mangku Pastika di Gedung Wiswa Sabha, Denpasar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Semua akan kami tuangkan ke RPJM (rencana pembangunan jangka menengah)," katanya usai dilantik di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, pihaknya telah memikirkan kelanjutan pembangunan pelabuhan pesiar tersebut yang saat ini panjang dermaga pelabuhan tersebut kurang dari 300 meter.
Akibatnya, pelabuhan pesiar itu belum bisa dioperasikan secara optimal padahal biaya pembangunannya telah menelan ratusan miliar rupiah sejak tahun 2006.
"Sudah kami pikirkan. Cuma sekarang kami baru dilantik," kata politisi kelahiran tahun 1967 itu.
Meski demikian, pemerintahnya saat ini tidak bisa menggunakan anggaran tahun 2016 untuk Tanah Ampo mengingat anggaran tahun ini telah disahkan sebelumnya.
Adanya pelabuhan pesiar di kawasan Bali Timur itu diharapkan mendongrak ekonomi di Karangasem dan Pulau Dewata.
Selain komitmen pembangunan infrastruktur, pihaknya juga ingin menekan angka kemiskinan di daerah setempat melalui pendidikan yang dituangkan ke dalam visi misi selama kepemimpinannya.
"Taraf pendidikan di Karangasem masih kurang, rata-rata masih 5,8 tahun. Jadi minimal itu ada peningkatan paling tidak delapan tahun lebih," katanya.
Secara bertahap, bersama pasangan wakil bupati terpilih, Wayan Arta Dipa akan mengoptimalkan pendidikan di kabupaten yang dikenal dengan Bumi Lahar tersebut.
Visi misi yang bertajuk "Cerdas Bersih Bermartabat Berlandarkan Tri Hita Karana" itu dituangkan ke dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) selama lima tahun.
I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Wayan Arta Dipa dilantik Gubernur Bali, Made Mangku Pastika di Gedung Wiswa Sabha, Denpasar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016