Singaraja (Antara Bali) - Bupati Kabupaten Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana mendatangi Kantor Balai Pelaksana Jalan Nasional VIII Direktorat Jendral Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Kabupaten Badung, Senin.
"Kami ingin permasalahan banjir di Desa Pemuteran, salah satu objek wisata andalan Buleleng segera tuntas dengan tetap menjaga ekosistem terumbu karang di wilayah tersebut," kata Bupati Agus Suradnyana.
Menurut dia, pihaknya melakukan gerak cepat dengan mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri langsung Kepala Balai Sayful Anwar. "Kami segera bertindak dimana pada Rabu (17/2) nanti bersama-sama ke Jakarta membahas masalah tersebut," kata dia.
Agus Suradnyana menegaskan, pihaknya sangat berhati-hati menangani banjir di wilayah Pemuteran terutama terkait keberadaan konservasi terumbu karang yang sudah diakui dunia. Jika solusinya membuat sodetan ke laut dapat terganggu terumbu karang di wilayah itu jadi harus diselesaikan dengan solusi yang lebih komprehensif," kata dia.
Agus yang juga Ketua DPC PDIP itu memaparkan, solusi yang paling baik adalah mencoba mengalihkan jalur air ke Sungai Pengumpahan dimana berjarak sekitar tiga kilometer.
"Mekanismenya bisa dengan beberapa alternatif, bisa memakai pompa atau solusi lainnya karena yang terpenting melindungi pemuteran dari gangguang banjir," kata Agus.
Sementara itu, pihaknya menyatakan permasalahan banjir juga disebabkan banyaknya trotoar dan areal restoran menutup jalur got sehingga mengganggu drainase.
"Hal itu juga agar diperhatikan serius. Masyarakat diharapkan ikut membantu pemerintah menangani banjir dengan menjaga kebersihan dan kelancaran drainase di wilayah Pemuteran," ujar dia.
Di sisi lain, pihaknya mendata beberapa wilayah di Jalan Pantura Bali sering terdampak banjir di musim hujan. "Beberapa lokasi itu yakni Patas, lovina, Sanggahlangit dan Pemuteran," demikian Agus. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami ingin permasalahan banjir di Desa Pemuteran, salah satu objek wisata andalan Buleleng segera tuntas dengan tetap menjaga ekosistem terumbu karang di wilayah tersebut," kata Bupati Agus Suradnyana.
Menurut dia, pihaknya melakukan gerak cepat dengan mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri langsung Kepala Balai Sayful Anwar. "Kami segera bertindak dimana pada Rabu (17/2) nanti bersama-sama ke Jakarta membahas masalah tersebut," kata dia.
Agus Suradnyana menegaskan, pihaknya sangat berhati-hati menangani banjir di wilayah Pemuteran terutama terkait keberadaan konservasi terumbu karang yang sudah diakui dunia. Jika solusinya membuat sodetan ke laut dapat terganggu terumbu karang di wilayah itu jadi harus diselesaikan dengan solusi yang lebih komprehensif," kata dia.
Agus yang juga Ketua DPC PDIP itu memaparkan, solusi yang paling baik adalah mencoba mengalihkan jalur air ke Sungai Pengumpahan dimana berjarak sekitar tiga kilometer.
"Mekanismenya bisa dengan beberapa alternatif, bisa memakai pompa atau solusi lainnya karena yang terpenting melindungi pemuteran dari gangguang banjir," kata Agus.
Sementara itu, pihaknya menyatakan permasalahan banjir juga disebabkan banyaknya trotoar dan areal restoran menutup jalur got sehingga mengganggu drainase.
"Hal itu juga agar diperhatikan serius. Masyarakat diharapkan ikut membantu pemerintah menangani banjir dengan menjaga kebersihan dan kelancaran drainase di wilayah Pemuteran," ujar dia.
Di sisi lain, pihaknya mendata beberapa wilayah di Jalan Pantura Bali sering terdampak banjir di musim hujan. "Beberapa lokasi itu yakni Patas, lovina, Sanggahlangit dan Pemuteran," demikian Agus. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016