Mangupura (Antara Bali) - Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (DP2K) Kabupaten Badung, Bali, menunggu bantuan anggaran dari pemerintah di daerah itu untuk melakukan optimalisasi kebun hidroponik di dekat parkir utara Pusat Pemerintahan Badung, agar kembali berfungsi secara optimal.
"Untuk jumlah anggarannya saya tidak ingat, namun setelah bantuan dana untuk optimalisasi kebun hidroponik itu sudah ada, kami siap akan melakukan penanaman kembali," kata Kepala DP2K Kabupaten Badung IGAK Sudaratmaja di Badung, Bali, Jumat.
Menurut dia, kebun hidroponik yang berada di kawasan Puspem Badung diperuntukkan untuk menanam sayur mayur seperti kangkung dan sawi.
Ia menampik tudingan bahwa proyek kebun hidroponik yang sebelumnya menjadi kebanggaan Pemkab Badung saat kepemimpinan A.A Gde Agung itu ditelantarkan.
"Kebun Hidroponik itu masih berfungsi, namun akibat anggaran belum turun kami belum dapat mengoptimalkannya," katanya.
Pihaknya belum dapat memastikan kapan anggaran untuk optimalisasi kebun hidroponik itu segera turun, sehingga pihaknya berharap untuk bantuan dana itu dapat segera dicairkan.
"Untuk tanaman yang akan ditanam hampir tidak ada masalah karena kami melakukan pembibitan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Abiansemal," ujarnya.
Untuk satu kali panen, kata dia, kebun hidroponik menghasilkan sekitar 200 kilogram sayur untuk luas tanah setengah are
"Budidaya pertanian model hidroponik ini cukup menjanjikan, karena dengan lahan yang terbatas dapat melakukan sistem bercocok tanam yang menguntungkan," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Untuk jumlah anggarannya saya tidak ingat, namun setelah bantuan dana untuk optimalisasi kebun hidroponik itu sudah ada, kami siap akan melakukan penanaman kembali," kata Kepala DP2K Kabupaten Badung IGAK Sudaratmaja di Badung, Bali, Jumat.
Menurut dia, kebun hidroponik yang berada di kawasan Puspem Badung diperuntukkan untuk menanam sayur mayur seperti kangkung dan sawi.
Ia menampik tudingan bahwa proyek kebun hidroponik yang sebelumnya menjadi kebanggaan Pemkab Badung saat kepemimpinan A.A Gde Agung itu ditelantarkan.
"Kebun Hidroponik itu masih berfungsi, namun akibat anggaran belum turun kami belum dapat mengoptimalkannya," katanya.
Pihaknya belum dapat memastikan kapan anggaran untuk optimalisasi kebun hidroponik itu segera turun, sehingga pihaknya berharap untuk bantuan dana itu dapat segera dicairkan.
"Untuk tanaman yang akan ditanam hampir tidak ada masalah karena kami melakukan pembibitan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Abiansemal," ujarnya.
Untuk satu kali panen, kata dia, kebun hidroponik menghasilkan sekitar 200 kilogram sayur untuk luas tanah setengah are
"Budidaya pertanian model hidroponik ini cukup menjanjikan, karena dengan lahan yang terbatas dapat melakukan sistem bercocok tanam yang menguntungkan," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016