Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Nyoman Budi Utama mengingatkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar segera membersihkan tumpukan sampah di sepanjang jalan pascahari raya Galungan.
"Saya meminta segera mengerahkan tim kebersihannya, sehingga dalam dua hari ke depan kebersihan di Denpasar yang menjadi Ibu Kota Provinsi Bali betul-betul `clear` dari tumpukan sampah," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan volume sampah pascahari raya keagamaan tersebut pasti meningkat, disamping itu melihat dari perbandingan kendaraan dan tenaga pengangkut sampah juga tidak berimbang dengan naiknya volume sampah dari rumah tangga masyarakat setempat.
Namun demikian, kata politikus PDIP, semestinya jauh-jauh hari sudah mengantisipasi dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Denpasar untuk menambah tenaga pengangkut sampah, baik dari sumber daya manusia maupun kendaraan yang dikerahkan.
"Kita memakhlumi volume sampah dari rumah tangga warga meningkat selama tiga hari atau sehari menjelang Galungan dan sehari sesudah hari raya suci yang dilaksanakan umat Hindu," ujarnya.
Budi Utama mengatakan langkah ini seharusnya diantisipasi pihak DKP dan instansi terkait, sebab kondisi ini setiap pelaksanaan Galungan, volume sampah akan terus meningkat. Artinya sudah rutin akan terjadi lonjakan sampah dalam kegiatan enam bulan tersebut.
"Kalau kita perhatikan sudah menjadi permasalahan setiap perayaan Galungan terkait penanganan sampah rumah tangga warga," ucapnya.
Sementara Kepala Bidang Kebersihan DKP Kota Denpasar Ketut Adi Wiguna mengatakan jumlah total sampah perayaan Galungan, dan sampah-sampah rumah tangga lainnya, yang diangkut mencapai 1.314 ton per hari.
"Pada hari raya Galungan kira-kira peningkatannya 50 persen dari rata-rata sampah per hari di Denpasar. Peningkatan di hari raya ini sudah biasa, mulai dari hari Sugihan Jawa sudah terlihat ada peningkatan sampah-sampah upacara," katanya.
Dari pemantauan, tumpukan sampah di pinggir jalan raya masih banyak, seperti di Jalan Siulan, Kecamatan Denpasar Timur, Jalan Cokroaminoto Gang Nuri, Ubung Denpasar dan sejumlah ruas jalan lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya meminta segera mengerahkan tim kebersihannya, sehingga dalam dua hari ke depan kebersihan di Denpasar yang menjadi Ibu Kota Provinsi Bali betul-betul `clear` dari tumpukan sampah," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan volume sampah pascahari raya keagamaan tersebut pasti meningkat, disamping itu melihat dari perbandingan kendaraan dan tenaga pengangkut sampah juga tidak berimbang dengan naiknya volume sampah dari rumah tangga masyarakat setempat.
Namun demikian, kata politikus PDIP, semestinya jauh-jauh hari sudah mengantisipasi dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Denpasar untuk menambah tenaga pengangkut sampah, baik dari sumber daya manusia maupun kendaraan yang dikerahkan.
"Kita memakhlumi volume sampah dari rumah tangga warga meningkat selama tiga hari atau sehari menjelang Galungan dan sehari sesudah hari raya suci yang dilaksanakan umat Hindu," ujarnya.
Budi Utama mengatakan langkah ini seharusnya diantisipasi pihak DKP dan instansi terkait, sebab kondisi ini setiap pelaksanaan Galungan, volume sampah akan terus meningkat. Artinya sudah rutin akan terjadi lonjakan sampah dalam kegiatan enam bulan tersebut.
"Kalau kita perhatikan sudah menjadi permasalahan setiap perayaan Galungan terkait penanganan sampah rumah tangga warga," ucapnya.
Sementara Kepala Bidang Kebersihan DKP Kota Denpasar Ketut Adi Wiguna mengatakan jumlah total sampah perayaan Galungan, dan sampah-sampah rumah tangga lainnya, yang diangkut mencapai 1.314 ton per hari.
"Pada hari raya Galungan kira-kira peningkatannya 50 persen dari rata-rata sampah per hari di Denpasar. Peningkatan di hari raya ini sudah biasa, mulai dari hari Sugihan Jawa sudah terlihat ada peningkatan sampah-sampah upacara," katanya.
Dari pemantauan, tumpukan sampah di pinggir jalan raya masih banyak, seperti di Jalan Siulan, Kecamatan Denpasar Timur, Jalan Cokroaminoto Gang Nuri, Ubung Denpasar dan sejumlah ruas jalan lainnya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016